Langsung ke konten utama

Terapi Depresi dengan Menulis dan Bercerita



Depresi adalah hal sangat mungkin terjadi kepada siapapun. Tidak muda, tua, kaya, miskin semuanya pasti rentan akan depresi. Tingkat kesibukan yang sangat tinggi, masalah yang selalu datang silih berganti, berat beban pekerjaan yang tak kunjung habis, dan lingkungan yang kurang kondusif dapat menjadi penyebabnya. Tentunya, kita tidak boleh tinggal diam begitu saja. Kita tidak boleh terlalu lama membiarkan depresi menyerang kita. Setidaknya, kita harus berusaha melakukan serangkaian terapi agar kita terbebas dari depresi yang membelenggu kita. Adapun salah satu terapi depresi yang dianggap sangat manjur untuk menghilangkan depresi kita adalah dengan menulis ekspresif.

Ketika kita sedang menulis, sebenarnya kita sedang menyalurkan apa yang ada di dalam otak kita ke dalam bentuk tulisan. Dengan menulis, kita bisa merasa sedikit lebih tenang dan nyaman. Proses menulis sebenarnya sedikit sama dengan proses bercerita, intinya kita sedang menyalurkan semua perasaan kita, beban kita ke dalam sebuah tulisan. Maka tidak salah jika ada orang yang menganggap bahwa menulis itu merupakan salah satu bentuk cara pelepasan stress yang cukup mudah. Kita tinggal mengumpulkan semua perasaan kita, lalu menuangkannya ke dalam bentuk tulisan. Hal inilah juga yang kemudian membuat menulis itu bisa dimasukkan ke dalam salah satu jenis terapi depresi.

Hanya saja, sedikit sekali orang yang masih familiar dengan cara yang satu ini. Mereka masih beranggapan bahwa menulis adalah sebuah pekerjaan yang sangat sulit. Mereka juga masih beranggapan bahwa menulis hanya diperuntukkan bagi mereka yang punya gelar dan pengetahuan tertentu. Menulis bisa dilakukan oleh siapa saja, meskipun dia tidak memiliki gelar apapun. Jadi, jika kamu sedang depresi dan tidak tahu bagaimana cara menghilangkan depresi tersebut, maka cobalah untuk melakukan terapi depresi dengan menulis. Kalau kamu tidak tahu bagaimana cara menulis, buruan beli buku keren berjudul Menjadi Penulis Kreatif karya Ipnu Rinto Nugroho. Jika kalian tertarik untuk membeli buku keren tersebut, silakan klik saja di sini.

Selain dengan menulis, depresi juga bisa disembuhkan dengan terapi bercerita. Dalam berbagai terapi penyembuhan gangguan mental, bercerita memang diyakini sebagai salah satu terapi yang cukup ampuh untuk menurunkan tingkat depresi kita. Saat kita bercerita, tidak bisa dipungkiri bahwa masalah kita akan berkurang sedikit demi sedikit. Hingga akhirnya, kita pun merasa lebih nyaman dan lebih tenang. Mental kita pun berangsur angsur bisa stabil. Jadi, saat kita sedang merasa ada masalah, memang idealnya bila kita bercerita tentang masalah kita. Tentunya, kita harus memilih teman yang benar-benar bisa kita percayai, bisa menjaga rahasia permasalahan kita. Dengan demikian, kita akan merasa lega. Dari sini, kita bisa semakin percaya bahwa bercerita itu bisa menjadi alteratif terapi depresi yang bisa kita lakukan.

Itu tadi sedikit tentang terapi menulis dan bercerita yang ternyata bisa membantu kita untuk sembuh dari depresi. Jangan pernah menganggap remeh kepada depresi. Bagaimana pun juga, depresi itu adalah gangguan mental yang harus kita hindari dan sembuhkan dari dalam diri kita. Jika kalian sedang mengalami gangguan mental seperti stres misalnya, segeralah obati. Ada buku keren berjudul Terapi Depresi: Teknik Kilat Melepaskan Masalah dan Emosi Menggunakan Metode Sederhana EFT (Emotional Freedom Technique) karya Heri Susilo yang bisa membantu kalian untuk bisa sembuh dari stress yang kalian alami. Bagaimana cara membelinya? Cukup klik saja di sini. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat yang sangat besar bagi kita semua, aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Selalu Berpikir Besar dan Bertindak Besar

Kalian pasti sering mendengar istilah “zona aman” kan? Percaya nggak percaya, suka atau nggak suka, kita harus mengakui bahwa kebanyakan dari kita memang cenderung suka berada di zona aman. Kita harus mau mengakui bahwa di luar sana, tidak sedikit orang yang takut untuk memikirkan hal-hal besar. Khususnya bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Karena malas memikirkan sesuatu yang besar, maka mereka pun malas untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Seandainya saja mereka memiliki cita-cita yang tinggi, mereka langsung mematahkan cita-citanya tersebut dengan berkaca kepada kondisi mereka. Misalnya dengan berkata, “Bagaimana mungkin aku menjadi pengusaha? Aku cuman lulusan SD.” Inilah mengapa sangat penting bagi kita untuk memiliki pemikiran yang besar, agar kita pun juga bisa bertindak besar. Berpikir dan bertindak besar itu adalah sebuah tindakan yang super hebat. Dengan bertindak besar, maka kita pun bisa menjadi orang yang besar pula. Salah satu contohnya adal...

Hadapi Ujian dengan Sabar dan Berdamai Dengan Kenyataan Hidup

  Life is never flat , seperti itulah kalimat yang sering kita dengar. Life is never flat  berarti bahwa hidup ini memang nggak akan pernah datar, bisa saja penuh dengan gelombang pemasalahan. Hidup ini nggak sehalus jalan tol, bisa saja terjal penuh dengan ujian. Tapi meskipun hidup ini penuh dengan ujian, bukan berarti bahwa hidup itu tidak indah, cenderung menyesakkan dada dan memunculkan perasaan tidak enak dan lain sebagainya. Menangis ketika sedang ditimpa masalah adalah sesuatu yang wajar. Hal tersebut bukanlah sebuah aib, terlebih lagi bila mengingat bahwa kita semua adalah manusia biasa yang punya keterbatasan. Namun meskipun demikian, kita harus tetap berusaha untuk bisa berdamai dengan kenyataan hidup. Faktanya, tidak sedikit orang yang cenderung sulit untuk menerima kenyataan hidupnya sendiri. Banyak sekali orang yang merasa sangat berat menanggung beban hidupnya hingga akhirnya depresi, bahkan ada pula yang mendekam di penjara dan berakhir di rumah sakit jiwa. Pad...

Berdamai dengan Diri Sendiri, Semua Tak Seburuk yang Kamu Pikirkan

Ada yang bilang bahwa apa yang terjadi di dalam hidup kita, tergantung apa yang kita pikirkan. Jika apa yang kita pikirkan baik, maka bisa dipastikan yang akan terjadi di dalam hidup kita pun yang baik-baik saja. Tapi sebaliknya, jika yang kita pikirkan adalah yang buruk-buruk, maka yang akan terjadi dalam hidup kita pun adalah yang buruk-buruk. Inilah mengapa kita selalu diminta untuk berdamai dengan apa yang kita pikirkan, berdamai dengan diri sendiri dengan tidak terlalu memikirkan hidup ini secara berlebihan. Inilah mengapa sebagian besar dari overthinker atau orang-orang yang berlebihan dalam berpikir di hidupnya, tidak pernah bisa bahagia. Di dalam dunia psikologi, overthinking atau berlebihan dalam berpikir adalah sesuatu yang tidak dianjurkan. Bahkan, overthinking dianggap sebagai perbuatan yang justru merugikan diri sendiri. Bagi kalian yang tidak bisa berdamai dengan diri sendiri dan cenderung overthinking, berikut ini adalah kutipan yang harus kalian tanamkan di ...