Langsung ke konten utama

Berdamai dengan Diri Sendiri, Semua Tak Seburuk yang Kamu Pikirkan

Ada yang bilang bahwa apa yang terjadi di dalam hidup kita, tergantung apa yang kita pikirkan. Jika apa yang kita pikirkan baik, maka bisa dipastikan yang akan terjadi di dalam hidup kita pun yang baik-baik saja. Tapi sebaliknya, jika yang kita pikirkan adalah yang buruk-buruk, maka yang akan terjadi dalam hidup kita pun adalah yang buruk-buruk. Inilah mengapa kita selalu diminta untuk berdamai dengan apa yang kita pikirkan, berdamai dengan diri sendiri dengan tidak terlalu memikirkan hidup ini secara berlebihan. Inilah mengapa sebagian besar dari overthinker atau orang-orang yang berlebihan dalam berpikir di hidupnya, tidak pernah bisa bahagia.

Di dalam dunia psikologi, overthinking atau berlebihan dalam berpikir adalah sesuatu yang tidak dianjurkan. Bahkan, overthinking dianggap sebagai perbuatan yang justru merugikan diri sendiri. Bagi kalian yang tidak bisa berdamai dengan diri sendiri dan cenderung overthinking, berikut ini adalah kutipan yang harus kalian tanamkan di otak kalian.

Pertama, overthinking is the biggest cause of our unhappiness. Percaya nggak percaya, overthinking adalah penyebab terbesar dari ketidakbahagiaan hidup kita. Kebanyakan berpikir membuat kita selalu merasa tidak puasa dengan apa yang kita miliki, “Kok begini ya?”, “Andai hidung mancung sedikit” dan lain sebagainya. Selalu ada yang kurang di dalam kita. Sebenarnya, kita sudah bahagia. Tapi kebahagiaan tersebut perlahan-lahan terkikis, karena kita selalu berpikir dan berharap bahwa mungkin ada kebahagiaan lain yang jauh lebih besar dari apa yang kita rasakan hari ini. Jauhilah berpikir semacam itu. Berdamailah dengan diri sendiri dan katakan kepada diri kita, “I am happy” maka kita pasti akan merasa bahagia tanpa kurang suatu apapun.

Kedua, stop overthinking: whatever happens, happens. Berhentilah terlalu memikirkan berbagai hal, karena apapun yang terjadi, terjadi. Terkadang kita terlalu fokus pada hal yang belum tentu akan terjadi dalam hidup kita, dan ketika apa yang kita pikirkan tersebut terjadi, maka kita akan berkata, ‘Benarkan, apa yang aku pikirkan kemarin.” Hal semacam itulah yang membuat kita tidak bisa maju. Jika kita selalu menghawatirkan segala sesuatu yang belum tentu akan terjadi, maka rasa khawatir tersebut akan mengarahkan kita kepada ketakutan, hingga akhirnya ketakutan tersebut mengekak kaki kita, dan membuat kita tidak bisa bergerak dengan leluasa. Jadi, segeralah berdamai dengan diri sendiri dan segera lakukan apa yang memang ingin kita lakukan, sebelum rasa takut kita mengalahkan segalanya.

Ketiga, overthinking leads to negative thoughts. Kutipan yang satu ini pasti bisa membuat kalian segera berdamai dengan diri sendiri dan berhenti terlalu banyak memikirkan kehidupan kalian. Memang benar adanya, overthinking itu bisa mengantarkan kita kepada pikiran negatif. Kita jadi mudah curiga dengan orang lain, kita lebih sering takut dan lain sebagainya. Sampai akhirnya, kita sendiri yang tidak maju karena pikiran kitalah yang telah menghalangi langkah kita untuk step forward, untuk maju selangkah demi selangkah.

Keempat, overthinking is like a rocking chair. It give you something to do, but get you nowhere. Kutipan barusan membuat kita tersadarkan bahwa kecemasan ataupun kekhawatiran kita adalah suatu hal yang sia-sia. Overthinking itu tidak akan pernah bisa membuat kita bergerak maju, membuatmu membeku di satu tempat saja. Bayangkan saja betapa meruginya orang yang duduk di kursi goyang, orang lain sudah lari ke sebuah titik, sementara dia masih terdiam memikirkan lamunannya saja.

Kelima, overthinking is the art of creating problem that weren’t there. Terlalu berpikir berlebihan itu seperti sedang membuat masalah yang sebenarnya tidak ada. Sebagai contoh misalnya kamu dan temanmu sedang berada di dalam sebuah warnet, dan kamu berpikir bahwa teman kamu itu sedang mengakses situs porno. Kamu merasa jijik dengan dia dan akhirnya membuat persahabatanmu dengan dia berakhir. Cobalah tenangkan pikiranmu, berdamailah dengan dirimu sendiri, dengan pikiranmu sendiri. Siapa tahu, temanmu itu benar-benar sedang browsing tentang sesuatu yang menurutnya benar-benar penting.

Keenam, overthinking ruins friendship and relationship. Overthinking create problems you never had. don’t overthink, just everblow with good vibes. Perlu untuk diketahui bahwa terlalu banyak berpikir bisa membuat pertemanan dan hubungan yang sedang kamu bangun berjalan tidak baik. Kita jadi lebih sering mencurigai teman kita sendiri, dan hal tersebut sangatlah tidak baik. Ada baiknya bila kita koreksi diri kita sendiri. Janganlah terlalu banyak berpikir, biarkan semua hal berlalu, berdamailah dengan diri sendiri dan yakinlah bahwa semua akan baik-baik saja. Setelah itui, kamu bisa menjalani hari-harimu dengan lebih baik lagi.

Terakhir, you’re a victim of your fucking mind. Banyak sekali orang yang tidak menyadari bahwa sebenarnya overthinking itu bisa mengontrol diri kita tanpa kita sadari. Overthinking bisa mengendalikan cara berpikir kita. Overthinking bisa mengobrak-abrik cara pandang kita terhadap sesuatu, dari yang semula baik menjadi buruk. Mengubah kita yang tadinya selalu tersenyum dan bahagia, menjadi pribadi yang selalu khawatir dan sulit tersenyum. Mengerikan sekali, bukan? Jadi tidak salah kalau ada yang mengatakan bahwa kita adalah korban dari pikiran kita sendiri. Jika kalian tidak mau menjadi korban dari pikiran kalian sendiri, maka segeralah berdamai dengan diri sendiri. Be positive, nggak hanya dalam bersikap, tapi juga di dalam berpikir.

Demikianlah beberapa kutipan yang harus kalian ingat baik-baik agar terjauh dari sikap overthinking. Untuk bahagia, syaratnya cukup mudah. Cukup berdamai dengan diri sendiri, jauhilah overthinking dan yakinlah bahwa segalanya pasti akan baik-baik saja. Bagi kalian yang ingin tahu banyak tentang overthinking, silakan klik di sini. Terima kasih, semoga bermanfaat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berdamai Dengan Diri Sendiri Dalam Kepahitan Hidup

Seandainya saja ada yang bertanya, kehidupan seperti apakah yang kalian mau? Pastinya kita bakalan menjawab “kehidupan yang indah”. Sangat normal jika kebanyakan manusia selalu ingin hidupnya yang berjalan indah, mulus, tanpa hambatan apapun. Tapi sayangnya, hidup tidaklah seperti itu. Adakalanya ada kegetiran dan kepahitan dalam hidup kita. Semua itu tidak akan bisa kita jalani dengan baik jika kita tidak mau berlapang dada menerima kepahitan itu. Semua itu tidak akan bisa kita lewati jika kita tidak bisa berdamai dengan diri kiti sendiri. Menerima kenyataan pahit itu bukanlah sesuatu yang tidak bermanfaat. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika kita bisa menerima kenyataan pahit di dalam hidup kita. Salah satu dari manfaat tersebut adalah hikmah atau nilai pesan dari kepahitan hidup yang kita rasakan. Berikut ini adalah beberapa nilai yang akan kita dapatkan jika kita bisa berdamai dengan diri sendiri dan kenyataan pahit di dalam hidup kita. Pertama, hidup adalah...

Terapi Depresi dengan Menulis dan Bercerita

Depresi adalah hal sangat mungkin terjadi kepada siapapun. Tidak muda, tua, kaya, miskin semuanya pasti rentan akan depresi. Tingkat kesibukan yang sangat tinggi, masalah yang selalu datang silih berganti, berat beban pekerjaan yang tak kunjung habis, dan lingkungan yang kurang kondusif dapat menjadi penyebabnya. Tentunya, kita tidak boleh tinggal diam begitu saja. Kita tidak boleh terlalu lama membiarkan depresi menyerang kita. Setidaknya, kita harus berusaha melakukan serangkaian terapi agar kita terbebas dari depresi yang membelenggu kita. Adapun salah satu terapi depresi yang dianggap sangat manjur untuk menghilangkan depresi kita adalah dengan menulis ekspresif. Ketika kita sedang menulis, sebenarnya kita sedang menyalurkan apa yang ada di dalam otak kita ke dalam bentuk tulisan. Dengan menulis, kita bisa merasa sedikit lebih tenang dan nyaman. Proses menulis sebenarnya sedikit sama dengan proses bercerita, intinya kita sedang menyalurkan semua perasaan kita, beban kita ke dalam s...

Pentingnya Selalu Berpikir Besar dan Bertindak Besar

Kalian pasti sering mendengar istilah “zona aman” kan? Percaya nggak percaya, suka atau nggak suka, kita harus mengakui bahwa kebanyakan dari kita memang cenderung suka berada di zona aman. Kita harus mau mengakui bahwa di luar sana, tidak sedikit orang yang takut untuk memikirkan hal-hal besar. Khususnya bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Karena malas memikirkan sesuatu yang besar, maka mereka pun malas untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Seandainya saja mereka memiliki cita-cita yang tinggi, mereka langsung mematahkan cita-citanya tersebut dengan berkaca kepada kondisi mereka. Misalnya dengan berkata, “Bagaimana mungkin aku menjadi pengusaha? Aku cuman lulusan SD.” Inilah mengapa sangat penting bagi kita untuk memiliki pemikiran yang besar, agar kita pun juga bisa bertindak besar. Berpikir dan bertindak besar itu adalah sebuah tindakan yang super hebat. Dengan bertindak besar, maka kita pun bisa menjadi orang yang besar pula. Salah satu contohnya adal...