Langsung ke konten utama

Saatnya Move On dan Berdamai dengan Masa Lalu



Setiap kita pasti memiliki masa lalu yang buruk. Ada yang selalu gagal dalam urusan cinta. Ada juga yang tidak pernah berhasil dalam urusan akademik. Belum lagi mereka yang selalu dicemooh orang karena selalu gagal dalam urusan bisnis, dan lain sebagainya. Tapi sayangnya, kebanyakan orang cenderung lebih suka meratapi masalalunya. Mereka lebih suka menangis masa lalunya daripada berdiri dengan wajah tegar dan tetap optimis bahwa semuanya akan baik-baik saja ke depannya. Sifat tidak perlu menangis dan tetap tenang inilah yang menjadi sebuah tanda bahwa kita sudah bisa berdamai dengan masa lalu.

Untuk bisa berdamai dengan masa lalu, kita bisa gunakan berbagai macam cara. Seperti misalnya dengan cara melupakan. Kita bisa menerima masa lalu kita dengan baik jika kita bisa melupakan semua peristiwa tidak mengenakkan yang sudah lewat. Kita tidak perlu meratapi apa yang sudah terjadi. Lagipula, daripada untuk meratapi apa yang sudah terjadi di dalam hidup kita, bukankah akan jauh lebih baik lagi jika kita bisa menyiapkan diri untuk menyambut dan menata ulang masa depan kita?

Cara kedua berdamai dengan masa lalu adalah menerima. Ini yang terkadang masih sangat sulit untuk kita lakukan. Kita pasti sangat sulit jika diminta untuk mengikhlaskan apa yang sudah terjadi. Padahal, dengan menerima dan mengikhlaskan apa yang sudah terjadi di dalam hidup kita akan membuat kita jauh lebih tenang dan lebih fokus dalam menjalani hari-hari ke depan. Kita akan lebih fokus, karena hati kita sudah bisa berdamai dengan masa lalu yang menyesakkan dada itu.

Cara yang ketiga berdamai dengan masa lalu adalah dengan memaafkan. Apa yang sudah terjadi dengan kita di masa lalu. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri. Lebih baik, katakan kepada kita bahwa terkadang sesuatu yang terjadi bisa berlawanan dengan apa yang kita harapkan. Kita juga tidak bisa mengendalikan kejadian tertentu, karena bagaimana pun juga manusia hanya bisa berencana dan Tuhanlah yang menentukan.

Cara terakhir untuk bisa berdamai dengan masa lalu adalah terus melangkah. Kita tidak perlu menangisi berbagai macam peristiwa buruk yang sudah terjadi di masa lalu. Jadikan semua itu sebagai pelajaran berharga di dalam hidup kita. Jadikan semua peristiwa buruk di masa lalu itu sebagai ujian berarti dalam hidup kita, sebuah ujian yang diberikan kepada Tuhan kepada kita untuk menjadi seseorang yang jauh lebih baik ke depannya. Dengan demikian, kita tidak akan pernah menangisi apa yang sudah lewat di dalam hidup kita.

Bayangkan saja apa yang akan terjadi jika kita selalu meratapi masa lalu kita yang buruk? Maka yang terjadi adalah tidak ada satu pun manusia yang maju. Kita akan menjadi orang-orang yang tertinggal karena kita masih menangis masa lalu sementara orang lain sudah bersiap-siap untuk menata masa depannya. Jika kalian ingin tahu lebih banyak lagi tentang bagaimana caranya berdamai dengan masa lalu, silakan saja klik di sini. Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat yang sangat besar bagi kita semua. Salam sukses dan tetap jaga kesehatan selalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berdamai Dengan Rasa Malas Untuk Bisa Lebih Produktif

  Sifat malas adalah sebuah batu besar yang bisa menghalangi tujuan seseorang untuk meraih kesuksesan. Inilah mengapa kita harus terus berusaha keras untuk bisa menghilangkan sifat malas. Masalahnya, banyak sekali orang yang suka menyiksa dirinya sendiri, yaitu membuat cita-cita yang tinggi kemudian bermalas-malasan, tidak ada usaha untuk mewujudkan cita-citanya tersebut. Perbuatan yang sedemikian itu sama saja dengan menyiksa diri sendiri. Seperrti itulah dunia ini sekarang, makin lama makin b anyak juga orang yang tidak punya kemampuan untuk jadi kaya - karena terlalu malas, tidak tahu apa yang diinginkannya, atau bingung apa bakatnya. Kalau sudah seperti ini, maka kita benar-benar harus bisa berdamai dengan rasa malas itu sendiri. Tanamkan di dalam otak kita bahwa sifat malas itu sama sekali tidak ada gunanya. Sifat malas hanya mengantarkan kita kepada kehancuran. Perlahan lahan, sifat malas itu akan membunuh kita. Sekali kita memelihara sifat malas, maka kita akan cenderung mengang

Berdamai dengan Diri Sendiri, Semua Tak Seburuk yang Kamu Pikirkan

Ada yang bilang bahwa apa yang terjadi di dalam hidup kita, tergantung apa yang kita pikirkan. Jika apa yang kita pikirkan baik, maka bisa dipastikan yang akan terjadi di dalam hidup kita pun yang baik-baik saja. Tapi sebaliknya, jika yang kita pikirkan adalah yang buruk-buruk, maka yang akan terjadi dalam hidup kita pun adalah yang buruk-buruk. Inilah mengapa kita selalu diminta untuk berdamai dengan apa yang kita pikirkan, berdamai dengan diri sendiri dengan tidak terlalu memikirkan hidup ini secara berlebihan. Inilah mengapa sebagian besar dari overthinker atau orang-orang yang berlebihan dalam berpikir di hidupnya, tidak pernah bisa bahagia. Di dalam dunia psikologi, overthinking atau berlebihan dalam berpikir adalah sesuatu yang tidak dianjurkan. Bahkan, overthinking dianggap sebagai perbuatan yang justru merugikan diri sendiri. Bagi kalian yang tidak bisa berdamai dengan diri sendiri dan cenderung overthinking, berikut ini adalah kutipan yang harus kalian tanamkan di

Terapi Jiwa Untuk Sembuhkan Diri Dari Mental Illness

Menjaga kesehatan itu bisa kita lakukan dengan berbagai cara yang sangat komplik. Tidak selamanya, harus selalu dengan menjaga kesehatan badan kita. Memang, mandi dua kali sehari juga merupakan salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan badan, tapi tidak untuk menjaga kesehatan jiwa kita. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan jiwa kita seperti selalu bersikap positif, selalu berpikir positif, bergabung dengan orang-orang yang bersikap dan berpikir positif, meditasi dan lain sebagainya. Namun selain cara-cara tadi, ada juga beberapa cara efektif lainnya untuk bisa menyembuhkan diri kita dari penyakit mental. Beberapa cara tersebut, sering kita sebut dengan terapi jiwa. Pertama adalah dengan terapi seni. Siapa bilang seni itu tidak bermanfaat untuk kesehatan jiwa kita? Berkesenian ternyata cukup membantu dalam releasing stress lho. Kita bisa melepaskan berbagai beban yang ada di hati dan pikiran kita melalui kesenian. Seperti misalnya seoran