Bila kita berbicara mengenai kegagalan memang tidak bisa dipungkiri bahwa kegagalan itu sedikit menyesakkan dada. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa kegagalan itu terkadang membuat kita trauma, membuat kita takut jika kita akan gagal lagi. Inilah yang kemudian membuat kita merasa malas untuk bangkit lagi dan berusaha sekali lagi untuk mewujudkan apa yang kita inginkan. Meskipun demikian, pola pikir semacam itu adalah salah. Kita tidak perlu harus selalu dihantui rasa takut akan kegagalan, karena kegagalan itu adalah hal yang sangat wajar dan bisa terjadi kepada siapapun. Kita harus bisa berdamai dengan kegagalan dan menganggap bahwa kegagalan itu bukanlah akhir dari segalanya.
Untuk bisa berada di depan pintu kemenangan, kita harus bisa menaklukkan rasa takut itu, kita harus bisa mengalahkan dan membebaskan diri kita dari rasa takut karena kegagalan. Kita harus bisa mengubur dalam dalam kegagalan itu. Tidak perlu diingat lagi, cukup jadikan saja kegagalan yang kita alami tersebut sebagai sebuah pelajaran agar kita melakukan kesalahan yang sama. Kemudian perlahan-lahan, kita bangkit dari rasa kecewa dan rasa sedih karena kegagalan itu. Tidak perlu dipaksa, karena sakit itu pasti ada dan sangat manusiawi. Sedikit demi sedikit, kita kumpulkan semangat untuk bangkit lagi. Seperti itulah awal dari usaha kita untuk bisa berdamai dengan kegagalan.
Kita juga tidak perlu harus terus menerus menyalahkan diri kita sendiri. Bagaimanapun juga, kita adalah manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan. Jangan terus menghukum diri kita sendiri, karena itu justru akan membuat rasa sakit dan kecewa itu semakin dalam dan sulit untuk disembuhkan. Pandanglah ke depan dengan penuh optimis, katakan kepada diri kita sendiri, “Aku bisa bangkit, aku bisa memperbaiki kesalahanku ini dan aku juga bisa belajar dari kesalahanku ini.” Semangat yang kita tanamkan ke dalam diri kita sendiri inilah yang kemudian akan berubah menjadi senyawa positif dan bisa menjadi sayap bagi kita untuk kembali terbang, menerima kenyataan akan kegagalan dan kita dan tentunya membuat kita semakin ikhlas untuk berdamai dengan kegagalan yang kita alami.
Jangan pula membenci dan menyalahkan oranglain. Meskipun kita tahu bahwa kegagalan kita itu terjadi karena campur tangan orang lain, tapi bukan berarti bahwa kita pantas untuk membenci mereka. Kita tidak perlu mendendam atau pun membenci mereka. Dendam hanya akan membuat kita kembali bersedih hati. Akan sangat lebih baik lagi jika kita tetap berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita, menyapa mereka dan menjadikan mereka sebagai suporting team kita. Daripada membenci orang lain, bukankah lebih baik bila kita berusaha mendamaikan hati, menenangkan pikiran kita sendiri. Salah satu caranya adalah lewat berdamai dengan kegagalan ini.
Kesimpulannya adalah meratapi kegagalan itu tidak ada gunanya sama sekali. Menyalahkan diri sendiri karena sebuah kegagalan juga tidak akan bisa menyelesaikan masalah, justru rasa sakit karena kegagalan yang akan terasa semakin menyakitkan dan membuat kita semakin terpuruk. Satu-satunya cara paling bijak adalah dengan menerima kegagalan tersebut dan belajar dari kegagalan tersebut. Ada banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk bisa menerima sebuah kegagalan. Semuanya terangkum dalam buku keren “Berdamai dengan Kegagalan” karya Dewi Indra P. Untuk bisa mendapatkan buku keren ini, kalian bisa klik di sini. Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar