Langsung ke konten utama

Berdamai dengan Kegagalan dan Segera Sambut Kemenangan


 

Bila kita berbicara mengenai kegagalan memang tidak bisa dipungkiri bahwa kegagalan itu sedikit menyesakkan dada. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa kegagalan itu terkadang membuat kita trauma, membuat kita takut jika kita akan gagal lagi. Inilah yang kemudian membuat kita merasa malas untuk bangkit lagi dan berusaha sekali lagi untuk mewujudkan apa yang kita inginkan. Meskipun demikian, pola pikir semacam itu adalah salah. Kita tidak perlu harus selalu dihantui rasa takut akan kegagalan, karena kegagalan itu adalah hal yang sangat wajar dan bisa terjadi kepada siapapun. Kita harus bisa berdamai dengan kegagalan dan menganggap bahwa kegagalan itu bukanlah akhir dari segalanya.

Untuk bisa berada di depan pintu kemenangan, kita harus bisa menaklukkan rasa takut itu, kita harus bisa mengalahkan dan membebaskan diri kita dari rasa takut karena kegagalan. Kita harus bisa mengubur dalam dalam kegagalan itu. Tidak perlu diingat lagi, cukup jadikan saja kegagalan yang kita alami tersebut sebagai sebuah pelajaran agar kita melakukan kesalahan yang sama. Kemudian perlahan-lahan, kita bangkit dari rasa kecewa dan rasa sedih karena kegagalan itu. Tidak perlu dipaksa, karena sakit itu pasti ada dan sangat manusiawi. Sedikit demi sedikit, kita kumpulkan semangat untuk bangkit lagi. Seperti itulah awal dari usaha kita untuk bisa berdamai dengan kegagalan.

Kita juga tidak perlu harus terus menerus menyalahkan diri kita sendiri. Bagaimanapun juga, kita adalah manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan. Jangan terus menghukum diri kita sendiri, karena itu justru akan membuat rasa sakit dan kecewa itu semakin dalam dan sulit untuk disembuhkan. Pandanglah ke depan dengan penuh optimis, katakan kepada diri kita sendiri, “Aku bisa bangkit, aku bisa memperbaiki kesalahanku ini dan aku juga bisa belajar dari kesalahanku ini.” Semangat yang kita tanamkan ke dalam diri kita sendiri inilah yang kemudian akan berubah menjadi senyawa positif dan bisa menjadi sayap bagi kita untuk kembali terbang, menerima kenyataan akan kegagalan dan kita dan tentunya membuat kita semakin ikhlas untuk berdamai dengan kegagalan yang kita alami.

Jangan pula membenci dan menyalahkan oranglain. Meskipun kita tahu bahwa kegagalan kita itu terjadi karena campur tangan orang lain, tapi bukan berarti bahwa kita pantas untuk membenci mereka. Kita tidak perlu mendendam atau pun membenci mereka. Dendam hanya akan membuat kita kembali bersedih hati. Akan sangat lebih baik lagi jika kita tetap berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita, menyapa mereka dan menjadikan mereka sebagai suporting team kita. Daripada membenci orang lain, bukankah lebih baik bila kita berusaha mendamaikan hati, menenangkan pikiran kita sendiri. Salah satu caranya adalah lewat berdamai dengan kegagalan ini.

Kesimpulannya adalah meratapi kegagalan itu tidak ada gunanya sama sekali. Menyalahkan diri sendiri karena sebuah kegagalan juga tidak akan bisa menyelesaikan masalah, justru rasa sakit karena kegagalan yang akan terasa semakin menyakitkan dan membuat kita semakin terpuruk. Satu-satunya cara paling bijak adalah dengan menerima kegagalan tersebut dan belajar dari kegagalan tersebut. Ada banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk bisa menerima sebuah kegagalan. Semuanya terangkum dalam buku keren “Berdamai dengan Kegagalan” karya Dewi Indra P. Untuk bisa mendapatkan buku keren ini, kalian bisa klik di sini. Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berdamai Dengan Diri Sendiri Dalam Kepahitan Hidup

Seandainya saja ada yang bertanya, kehidupan seperti apakah yang kalian mau? Pastinya kita bakalan menjawab “kehidupan yang indah”. Sangat normal jika kebanyakan manusia selalu ingin hidupnya yang berjalan indah, mulus, tanpa hambatan apapun. Tapi sayangnya, hidup tidaklah seperti itu. Adakalanya ada kegetiran dan kepahitan dalam hidup kita. Semua itu tidak akan bisa kita jalani dengan baik jika kita tidak mau berlapang dada menerima kepahitan itu. Semua itu tidak akan bisa kita lewati jika kita tidak bisa berdamai dengan diri kiti sendiri. Menerima kenyataan pahit itu bukanlah sesuatu yang tidak bermanfaat. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika kita bisa menerima kenyataan pahit di dalam hidup kita. Salah satu dari manfaat tersebut adalah hikmah atau nilai pesan dari kepahitan hidup yang kita rasakan. Berikut ini adalah beberapa nilai yang akan kita dapatkan jika kita bisa berdamai dengan diri sendiri dan kenyataan pahit di dalam hidup kita. Pertama, hidup adalah...

Terapi Depresi dengan Menulis dan Bercerita

Depresi adalah hal sangat mungkin terjadi kepada siapapun. Tidak muda, tua, kaya, miskin semuanya pasti rentan akan depresi. Tingkat kesibukan yang sangat tinggi, masalah yang selalu datang silih berganti, berat beban pekerjaan yang tak kunjung habis, dan lingkungan yang kurang kondusif dapat menjadi penyebabnya. Tentunya, kita tidak boleh tinggal diam begitu saja. Kita tidak boleh terlalu lama membiarkan depresi menyerang kita. Setidaknya, kita harus berusaha melakukan serangkaian terapi agar kita terbebas dari depresi yang membelenggu kita. Adapun salah satu terapi depresi yang dianggap sangat manjur untuk menghilangkan depresi kita adalah dengan menulis ekspresif. Ketika kita sedang menulis, sebenarnya kita sedang menyalurkan apa yang ada di dalam otak kita ke dalam bentuk tulisan. Dengan menulis, kita bisa merasa sedikit lebih tenang dan nyaman. Proses menulis sebenarnya sedikit sama dengan proses bercerita, intinya kita sedang menyalurkan semua perasaan kita, beban kita ke dalam s...

Pentingnya Selalu Berpikir Besar dan Bertindak Besar

Kalian pasti sering mendengar istilah “zona aman” kan? Percaya nggak percaya, suka atau nggak suka, kita harus mengakui bahwa kebanyakan dari kita memang cenderung suka berada di zona aman. Kita harus mau mengakui bahwa di luar sana, tidak sedikit orang yang takut untuk memikirkan hal-hal besar. Khususnya bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Karena malas memikirkan sesuatu yang besar, maka mereka pun malas untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Seandainya saja mereka memiliki cita-cita yang tinggi, mereka langsung mematahkan cita-citanya tersebut dengan berkaca kepada kondisi mereka. Misalnya dengan berkata, “Bagaimana mungkin aku menjadi pengusaha? Aku cuman lulusan SD.” Inilah mengapa sangat penting bagi kita untuk memiliki pemikiran yang besar, agar kita pun juga bisa bertindak besar. Berpikir dan bertindak besar itu adalah sebuah tindakan yang super hebat. Dengan bertindak besar, maka kita pun bisa menjadi orang yang besar pula. Salah satu contohnya adal...