Langsung ke konten utama

Rekomendasi Buku Selfhelp yang Wajib Kalian Miliki (Bagian 1)




Jiwa manusia tidak selamanya berada di dalam kondisi yang baik-baik saja. Ada kalanya manusia dibenturkan pada berbagai macam peristiwa yang membuat benteng kesabarannya roboh. Akhirnya, dia tidak bisa berpikir jernih lagi dan terpuruk di dalam depresi. Saat-saat seperti inilah, orang tersebut butuh bantuan untuk kembali bangkit dari keterpurukannya, bangkit dari kehancuran hidupnya dan menata hidupnya kembali. Salah satu bentuk dari bantuan tersebut adalah dengan sebuah buku selfhelp. Banyak sekali pelajaran hidup dan motivasi yang bisa kita dapatkan dari buku-buku bergenre selfhelp tersebut. Tapi kira-kira, buku selfhelp apa saja ya yang bisa membantu kita sembuh dari depresi? Berikut ini adalah rekemodeasi buku selfhelp terbaik yang bisa membantu kita untuk sembuh dari depresi.

Pertama adalah 10% Happier karya Dan Harris. Nama Dan Harris sudah cukup terkenal sebagai seorang wartawan dan pembaca berita di ABC News. Wajahnya sudah beberapa kali muncul dalam program berita “Good Morning America”. Melalui buku 10% Happier ini, sebenarnya Di dalam rekomendasi buku selfhelp yang satu ini, Dan Harris hanya bercerita tentang beberapa pengalamannya dalam manajemen emosi. Haris bercerita tentang pengalamannya yang penuh emosi dan memancing adrenalin ketika harus meliput berita di tempat-tempat yang berbahaya seperti lokasi perang, bencana alam dan lain sebagainya. Tentunya dengan buku ini, Harris berharap bahwa kita pun bisa mencontohnya dalam manajemen emosi, mengelola rasa takut, cemas dan lain sebagainya.

Rekomendasi buku selfhelp yang kedua adalah How To Be Interesting: In 10 Simple Step karya Jessica Hagy. Bila dilihat dari cara penyajiannya, buku ini bisa dibilang cukup lain daripada yang lain. Jika biasanya buku dipenuhi dengan teks yang membuat mata lelah, tapi buku How To Be Interesting: In 10 Simple Step ini berisi grafik keren. Salah satunya adalah ketika Jessica menjelaskan bahwa terkadang kita harus hidup seperti anak-anak, bukannya kekanak-kanakan. Maksudnya adalah anak-anak kecil itu identik dengan rasa ingin tahunya yang tinggi, terutama pada hal-hal yang sederhana. Buku keren ini dijamin bisa membuka mata dan pikiran kita mengenai bagaimana caranya agar terlihat menarik di depan orang lain.

Rekomendasi buku selfhelp yang ketiga adalah Jiwa-Jiwa yang Lelah, sebuah karya Rahma Kusharjanti. Jiwa-Jiwa yang Lelah merupakan salah satu buku rujukan buat kalian yang ingin tahu berbagai hal seputar depresi. Di dalam buku ini, penulis secara terperinci menjelaskan berbagai hal seputar depresi mulai dari apa itu depresi? Bagaimana asal mulanya? Bagaimana mengatasinya? Siapa saja yang rentan terkena? Apakah pengidap depresi bisa seratus persen sembuh? Dan apa itu relapse? Jangan sampai kalian tidak memiliki buku ini. Dikemas dengan cara penuturan yang bagus, membuat buku ini menarik dan lebih mudah untuk dipahami. Bagi kalian yang ingin memiliki buku Jiwa-Jiwa yang Lelah, kalian bisa klik di sini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berdamai Dengan Diri Sendiri Dalam Kepahitan Hidup

Seandainya saja ada yang bertanya, kehidupan seperti apakah yang kalian mau? Pastinya kita bakalan menjawab “kehidupan yang indah”. Sangat normal jika kebanyakan manusia selalu ingin hidupnya yang berjalan indah, mulus, tanpa hambatan apapun. Tapi sayangnya, hidup tidaklah seperti itu. Adakalanya ada kegetiran dan kepahitan dalam hidup kita. Semua itu tidak akan bisa kita jalani dengan baik jika kita tidak mau berlapang dada menerima kepahitan itu. Semua itu tidak akan bisa kita lewati jika kita tidak bisa berdamai dengan diri kiti sendiri. Menerima kenyataan pahit itu bukanlah sesuatu yang tidak bermanfaat. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika kita bisa menerima kenyataan pahit di dalam hidup kita. Salah satu dari manfaat tersebut adalah hikmah atau nilai pesan dari kepahitan hidup yang kita rasakan. Berikut ini adalah beberapa nilai yang akan kita dapatkan jika kita bisa berdamai dengan diri sendiri dan kenyataan pahit di dalam hidup kita. Pertama, hidup adalah...

Terapi Depresi dengan Menulis dan Bercerita

Depresi adalah hal sangat mungkin terjadi kepada siapapun. Tidak muda, tua, kaya, miskin semuanya pasti rentan akan depresi. Tingkat kesibukan yang sangat tinggi, masalah yang selalu datang silih berganti, berat beban pekerjaan yang tak kunjung habis, dan lingkungan yang kurang kondusif dapat menjadi penyebabnya. Tentunya, kita tidak boleh tinggal diam begitu saja. Kita tidak boleh terlalu lama membiarkan depresi menyerang kita. Setidaknya, kita harus berusaha melakukan serangkaian terapi agar kita terbebas dari depresi yang membelenggu kita. Adapun salah satu terapi depresi yang dianggap sangat manjur untuk menghilangkan depresi kita adalah dengan menulis ekspresif. Ketika kita sedang menulis, sebenarnya kita sedang menyalurkan apa yang ada di dalam otak kita ke dalam bentuk tulisan. Dengan menulis, kita bisa merasa sedikit lebih tenang dan nyaman. Proses menulis sebenarnya sedikit sama dengan proses bercerita, intinya kita sedang menyalurkan semua perasaan kita, beban kita ke dalam s...

Pentingnya Selalu Berpikir Besar dan Bertindak Besar

Kalian pasti sering mendengar istilah “zona aman” kan? Percaya nggak percaya, suka atau nggak suka, kita harus mengakui bahwa kebanyakan dari kita memang cenderung suka berada di zona aman. Kita harus mau mengakui bahwa di luar sana, tidak sedikit orang yang takut untuk memikirkan hal-hal besar. Khususnya bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Karena malas memikirkan sesuatu yang besar, maka mereka pun malas untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Seandainya saja mereka memiliki cita-cita yang tinggi, mereka langsung mematahkan cita-citanya tersebut dengan berkaca kepada kondisi mereka. Misalnya dengan berkata, “Bagaimana mungkin aku menjadi pengusaha? Aku cuman lulusan SD.” Inilah mengapa sangat penting bagi kita untuk memiliki pemikiran yang besar, agar kita pun juga bisa bertindak besar. Berpikir dan bertindak besar itu adalah sebuah tindakan yang super hebat. Dengan bertindak besar, maka kita pun bisa menjadi orang yang besar pula. Salah satu contohnya adal...