Langsung ke konten utama

Buku Psikologi Rekomendasi Buat Kamu

 



Sebenarnya, psikologi merupakan ilmu yang begitu dekat dengan kita. Psikologi bisa diimplementasikan kapan saja dan di mana saja dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan bantuan ilmu psikologi ini, maka kita bisa dengan mudah memahami diri sendiri dan juga orang lain. Melalui ilmu psikologi, kita juga bisa dengan mudah menyelesaikan berbagai macam konflik baik dari internal (diri sendiri) maupun kita dengan orang lain. Meskipun demikian, ternyata tidak mudah untuk mempelajari psikologi. Setidaknya kita butuh beberapa buku untuk bisa mengetahui banyak hal seputar ilmu psikologi, dan hal tersebut pastinya membuat kita bingung mencari kira - kira buku psikologi manakah yang bagus dan cocok untuk kita? Berikut ini adalah rekomendasi buku psikologi yang cocok buat kamu dan membuat kamu lebih mudah mempelajari ilmu psikologi.

Pertama adalah Becoming Human karya Jean Vanier. Di dalam dunia kepenulisan, nama Jean Vanier bukanlah nama yang sembarangan. Banyak sekali karya - karyanya yang masuk ke dalam kategori best seller. Salah satunya adalah Finding Peace dan juga Faith and Light. Sebagai seorang filsuf, teori katolik dan humanitarian, Jean Vanier terlihat memiliki kemampuan yang luar biasa di dalam bukunya Becoming Human ini. Banyak sekali ilmu psikologi yang bisa kita dapatkan di dalam buku Becoming Human ini, seperti misalnya tentang cinta, rasa kesepian, pengampunan, penderitaan, derita, ketakutan, depresi, delusi atau penipuan, kelemahan dan pengakuan, kebebasan hati manusia, kekacauan dan keteraturan. Buku psikologi benar-benar wajib kalian miliki karena keren dan juga banyak sekali ilmu psikologi bermanfaat yang bisa kalian temukan di dalam buku ini.

Kedua, Emotional Intelligence Why It Can Matter More Than IQ. Bagi kalian yang sering main ke toko buku, pasti kalian sering melihat buku ini, kan? Yup buku Emotional Intelligence Why It Can Matter More Than IQ dikemas sangat menarik, dengan cover berwarna biru menawan. Buku psikologi Emotional Intelligence Why It Can Matter More Than IQ adalah buku karya Daniel Golemanm, seorang penulis yang memang terkenal dengan karya - karyanya yang berbau psikologi. Dalam buku Emotional Intelligence Why It Can Matter More Than IQ ini, ada banyak hal yang bisa kita temukan seperti misalnya bagaimana caranya menentukan keberhasilan kita dalam hubungan, pekerjaan, dan juga kesejahteraan fisik kita. Kalau kalian belum punya buku ini, sebaiknya kalian segera beli dan rasakan kehebatan dari buku ini.

Ketiga, Personality: What Makes You the Way You Are karya Daniel Nettle. Buku psikologi berikutnya yang juga tidak kalah kerennya dan sangat rekomendasi untuk kalian miliki adalah Personality: What Makes You the Way You Are. Buku ini lebih fokus kepada lima hal yaitu Extraversion, Neuroticism, Conscientious, Agreebleness, dan Opnennes. Buku ini bisa dibilang sangat keren, bermanfaat, banyak ilmu psikologi di dalamnya, informatif dan lucu. Nettle menulis buku ini dengan sangat baik dan menawan. Pada awalnya, penulis mengundang para pembaca untuk menghitung skor kepribadiannya dalam 5 dimensi.

Keempat, Thinking Fast & Slow karya Daniel Kahneman. Buku psikologi rekomendasi selanjutnya adalah sebuah buku yang sebenarnya sudah cukup berumur, tapi masih jadi rujukan hingga saat ini. Buku Thinking Fast & Slow karya Daniel Kahneman ini diterbitkan pada tahun 2011, dan masih menjadi salah satu buku ilmu psikologi terbaik yang diminati banyak orang. Buku ini sedikit banyak menceritakan tentang bagaimanakah proses berpikir itu berlangsung. Sebenarnya buku ini mengangkat dua model berpikir manusia yaitu gaya berpikir yang cepat, cenderung instinktif (naluriah) dan emosional dan juga yang punya kecenderungan lebih lambat, lebih logis dan penuh pertimbangan. Kalau kamu ingin tahu banyak seputar gaya berpikir manusia, maka ada baiknya bila kamu segera beli buku keren ini.

Kelima, Flow: The Psychology of Optimal Experience karya Mihaly Csikszentmihalyi. Buku psikologi berikutnya yang juga tidak kalah menariknya adalah sebuah buku terbitan HarperCollins Publishers Inc, yang berjudul Flow: The Psychology of Optimal Experience. Kalian pasti bertanya - tanya tentang arti kata Flow ini kan? Menurut Mihaly, Flow merupakan sebuah kondisi dimana seseorang bisa sangat fokus dalam mengerjakan sebuah kegiatan, sampai-sampai dia lupa dengan hal-hal lain. Buku ini sangat cocok bagi kalian yang merasa susah fokus dan berkonsentrasi ketika sedang bekerja atau belajar.

Keenam, buku psikologi rekomendasi berikutnya adalah Berdamai Dengan Diri Sendiri, Seni Menerima Diri Apa Adanya karya Muthia Sayekti. Di dalam buku ini, Muthia Sayekti mengajak kepada para pembaca untuk tidak bersedih atas berbagai sisi negatif atau kekurangan di dalam dirinya. Penulis justru mengajak kepada para pembaca untuk bersyukur, berterima kasih atas apa yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Buku ini mengajarkan kepada kita tentang betapa pentingnya penerimaan terhadap diri sendiri. Buku ini lebih fokus tentang bagaimana cara kita memaksimal potensi yang kita miliki, dan mencoba membuang jauh berbagai macam pikiran negatif tentang kelemahan yang ada pada diri kita. Terkahir, penulis juga mengajak agar kita lebih fokus kepada hidup kita sendiri, bukan fokus pada kehidupan orang lain. Pantas saja buku ini cukup laris di pasaran.

Ketujuh, ada buku psikologi keren yang berjudul Everything is Fuck: A Book About Hope karya Mark Manson. Buku ini membahas tentang kondisi dunia ini secara makro, yang telah dikaitkan dengan kehidupan kita sehari-hari. Di dalam buku ini, Mark Manson membahas secara tuntas beberapa penelitian berbasis psikologis dan juga mengulas kebijaksanaan para filsuf yang tak lekang oleh waktu seperti Plato, Nietzsche, dan Tom Waits. Mark Manson juga menyinggung hubungan manusia dengan uang, dengan internet, dan lain sebagainya yang ternyata justru membuat hidup ini terasa semakin kacau. Pokoknya, buku ini super keren dan terasa ringan untuk dibaca karena penggunaan kata yang cukup komunikatif dan sedikit menghibur.

Terakhir, buku psikologi yang tidak kalah menariknya adalah Baca Buku Ini Saat Engkau Lelah karya Munita Yeni. Buku ini merupakan salah satu buku dari Psikologi Corner yang cukup menarik dan menyita perhatian banyak orang. Di dalam buku ini para pembaca diajarkan untuk lebih bersyukur dan lebih peduli pada diri sendiri. Mungkin tanpa kita sadari, selama ini kita sering mengabaikan diri kita sendiri. Mungkin saja, selama ini kita terlalu sibuk mencintai ini dan itu bahkan sampai kita lupa untuk mencintai diri sendiri, dan itu benar - benar melelahkan.Ada sebuah kutipan yang sangat menarik dari buku ini, yaitu "Mencintai diri sendiri itu bukan tentang menyembah diri sendari, tapi menurut saya mencintai diri sendiri itu memahami kapan kita harus berterima kasih kepada diri sendiri, kapan kita harus meminta maaf kepada diri sendiri. Mencintai diri sendiri berarti juga menjaga mimpi kita tetap terlihat, menjaga jalan kita tetap ringan dan indah. Itulah mencintai diri sendiri."

Demikian tadi delapan buku psikologi rekomendasi buat kamu semua. Kedelapan buku tadi benar-benar keren dan pantas untuk kalian miliki. Jika kalian ingin tahu informasi tentang Baca Buku Ini Saat Engkau Lelah karya Munita Yeni, kalian bisa klik di sini. Atau mungkin ada salah satu dari kalian yang ingin memboyong buku Berdamai Dengan Diri Sendiri, kalian juga bisa klik di sini. Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga artikel tadi bisa bermanfaat bagi kita semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berdamai Dengan Diri Sendiri Dalam Kepahitan Hidup

Seandainya saja ada yang bertanya, kehidupan seperti apakah yang kalian mau? Pastinya kita bakalan menjawab “kehidupan yang indah”. Sangat normal jika kebanyakan manusia selalu ingin hidupnya yang berjalan indah, mulus, tanpa hambatan apapun. Tapi sayangnya, hidup tidaklah seperti itu. Adakalanya ada kegetiran dan kepahitan dalam hidup kita. Semua itu tidak akan bisa kita jalani dengan baik jika kita tidak mau berlapang dada menerima kepahitan itu. Semua itu tidak akan bisa kita lewati jika kita tidak bisa berdamai dengan diri kiti sendiri. Menerima kenyataan pahit itu bukanlah sesuatu yang tidak bermanfaat. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika kita bisa menerima kenyataan pahit di dalam hidup kita. Salah satu dari manfaat tersebut adalah hikmah atau nilai pesan dari kepahitan hidup yang kita rasakan. Berikut ini adalah beberapa nilai yang akan kita dapatkan jika kita bisa berdamai dengan diri sendiri dan kenyataan pahit di dalam hidup kita. Pertama, hidup adalah...

Terapi Depresi dengan Menulis dan Bercerita

Depresi adalah hal sangat mungkin terjadi kepada siapapun. Tidak muda, tua, kaya, miskin semuanya pasti rentan akan depresi. Tingkat kesibukan yang sangat tinggi, masalah yang selalu datang silih berganti, berat beban pekerjaan yang tak kunjung habis, dan lingkungan yang kurang kondusif dapat menjadi penyebabnya. Tentunya, kita tidak boleh tinggal diam begitu saja. Kita tidak boleh terlalu lama membiarkan depresi menyerang kita. Setidaknya, kita harus berusaha melakukan serangkaian terapi agar kita terbebas dari depresi yang membelenggu kita. Adapun salah satu terapi depresi yang dianggap sangat manjur untuk menghilangkan depresi kita adalah dengan menulis ekspresif. Ketika kita sedang menulis, sebenarnya kita sedang menyalurkan apa yang ada di dalam otak kita ke dalam bentuk tulisan. Dengan menulis, kita bisa merasa sedikit lebih tenang dan nyaman. Proses menulis sebenarnya sedikit sama dengan proses bercerita, intinya kita sedang menyalurkan semua perasaan kita, beban kita ke dalam s...

Pentingnya Selalu Berpikir Besar dan Bertindak Besar

Kalian pasti sering mendengar istilah “zona aman” kan? Percaya nggak percaya, suka atau nggak suka, kita harus mengakui bahwa kebanyakan dari kita memang cenderung suka berada di zona aman. Kita harus mau mengakui bahwa di luar sana, tidak sedikit orang yang takut untuk memikirkan hal-hal besar. Khususnya bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Karena malas memikirkan sesuatu yang besar, maka mereka pun malas untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Seandainya saja mereka memiliki cita-cita yang tinggi, mereka langsung mematahkan cita-citanya tersebut dengan berkaca kepada kondisi mereka. Misalnya dengan berkata, “Bagaimana mungkin aku menjadi pengusaha? Aku cuman lulusan SD.” Inilah mengapa sangat penting bagi kita untuk memiliki pemikiran yang besar, agar kita pun juga bisa bertindak besar. Berpikir dan bertindak besar itu adalah sebuah tindakan yang super hebat. Dengan bertindak besar, maka kita pun bisa menjadi orang yang besar pula. Salah satu contohnya adal...