Langsung ke konten utama

Berdebat Itu Mudah, Jika Tahu Strateginya (Bagian 3 - Tamat)



Ketujuh, gunakan logika untuk mematahkan argumen lawan. Banyak sekali orang yang ketika berdebat hanya menggunakan kekuatan otot dan kata-kata saja, maksudnya mereka berdebat tapi dengan mata melotot dan mengeluarkan otot-otot seakan-akan sedang mengajak berantem. Berdebat itu tidak selalu harus seperti itu, adakalanya kita harus menggunakan logika untuk bisa mematahkan argumen atau pendapat lawan. Misalnya, ketika lawan kita berkata, “Ini perusahaan apa sih? Masa’ cuman menyediakan sarung di mushola saja tidak bisa. Padahal buat membayar karyawannya dengan gaji yang besar saja bisa, masa’ buat beli sarung nggak bisa?” Jika kita jeli, maka ada dua fakta dalam kalimat lawan yaitu perusahaan besar dan gaji karyawan besar. Maka kita bisa menggunakan logika untuk melawan argumen tersebut dengan berkata, “Mau beribadah saja kok pelit? Kalau tukang becak saja bisa membeli sarung buat dirinya sendiri? Apa yang nggak malu bila seseorang yang bergaji besar masih mau dibiayain untuk beribadah? Apa nggak malu kalah dengan tukang becak yang bisa beli sarung sendiri?

Kedelapan, berdebat dengan penuh rasa percaya diri. Perlu diketahui bahwa rasa percaya diri itu adalah kekuatan yang luar biasa dalam diri seseorang. Jika kita bisa berdebat dengan rasa percaya diri yang tinggi, maka aura positif tersebut akan tetap menyala ketika kita sedang berdebat. Namun jika sebelum berdebat saja kita sudah pesimis, maka selama perdebatan berlangsung pun kita juga akan dikelilingi oleh energi negatif. Berdebat itu bukan adu siapa yang menang dan siapa yang kalah, tapi beradu rasa yakin, jika kita yakin dan optimis bahwa apa yang kita sampaikan adalah benar, maka semuanya pasti akan berjalan sesuai dengan harapan kita.

Terakhir, jangan bersedih hati kalau kalah. Sekali lagi di dalam berdebat itu, kalah atau menang adalah sesuatu yang biasa-biasa saja. Memenangkan sebuah perdebatan bukan berarti bahwa kita lebih pintar dan yang kalah di dalam perdebatan bukan berarti bahwa dia lebih bodoh dari si pemenang. Sekali lagi, perdebatan itu bukanlah sebuah ajang untuk menunjukkan siapa yang benar dan siapa yang salah, bukan ajang untuk mencari siapa yang menang dan siapa yang kalah, melainkan untum membuat kita bisa melihat sesuatu dari perspektif lain dan juga membuka wawasan kita terhadap hal tersebut. Buat kalian yang menang, jangan sampai kemenangan itu membuat kalian sombong karena sekali lagi diingat bahwa benar dan salah itu adalah relatif.

Demikian tadi beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk membuat berdebat itu terasa lebih mudah dan tidak memberatkan. Intinya adalah kita harus bisa membuat orang bisa terpengaruh dengan argumen yang kita sampaikan. Jika kalian masih penasaran tentang berbagai hal seputar debat, kalian bisa cari tahu ilmunya lebih lengkap dan lebih terperinci lagi dalam buku karya Hasna Wijayanti yang berjudul JAGO DEBAT: Bagaimana Cara Ampuh Memenangkan Debat. Bagi kalian yang tertarik untuk bisa memiliki buku tersebut, kalian bisa klik di sini. Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga apa yang tadi disampaikan dalam artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berdamai Dengan Diri Sendiri Dalam Kepahitan Hidup

Seandainya saja ada yang bertanya, kehidupan seperti apakah yang kalian mau? Pastinya kita bakalan menjawab “kehidupan yang indah”. Sangat normal jika kebanyakan manusia selalu ingin hidupnya yang berjalan indah, mulus, tanpa hambatan apapun. Tapi sayangnya, hidup tidaklah seperti itu. Adakalanya ada kegetiran dan kepahitan dalam hidup kita. Semua itu tidak akan bisa kita jalani dengan baik jika kita tidak mau berlapang dada menerima kepahitan itu. Semua itu tidak akan bisa kita lewati jika kita tidak bisa berdamai dengan diri kiti sendiri. Menerima kenyataan pahit itu bukanlah sesuatu yang tidak bermanfaat. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika kita bisa menerima kenyataan pahit di dalam hidup kita. Salah satu dari manfaat tersebut adalah hikmah atau nilai pesan dari kepahitan hidup yang kita rasakan. Berikut ini adalah beberapa nilai yang akan kita dapatkan jika kita bisa berdamai dengan diri sendiri dan kenyataan pahit di dalam hidup kita. Pertama, hidup adalah...

Terapi Depresi dengan Menulis dan Bercerita

Depresi adalah hal sangat mungkin terjadi kepada siapapun. Tidak muda, tua, kaya, miskin semuanya pasti rentan akan depresi. Tingkat kesibukan yang sangat tinggi, masalah yang selalu datang silih berganti, berat beban pekerjaan yang tak kunjung habis, dan lingkungan yang kurang kondusif dapat menjadi penyebabnya. Tentunya, kita tidak boleh tinggal diam begitu saja. Kita tidak boleh terlalu lama membiarkan depresi menyerang kita. Setidaknya, kita harus berusaha melakukan serangkaian terapi agar kita terbebas dari depresi yang membelenggu kita. Adapun salah satu terapi depresi yang dianggap sangat manjur untuk menghilangkan depresi kita adalah dengan menulis ekspresif. Ketika kita sedang menulis, sebenarnya kita sedang menyalurkan apa yang ada di dalam otak kita ke dalam bentuk tulisan. Dengan menulis, kita bisa merasa sedikit lebih tenang dan nyaman. Proses menulis sebenarnya sedikit sama dengan proses bercerita, intinya kita sedang menyalurkan semua perasaan kita, beban kita ke dalam s...

Pentingnya Selalu Berpikir Besar dan Bertindak Besar

Kalian pasti sering mendengar istilah “zona aman” kan? Percaya nggak percaya, suka atau nggak suka, kita harus mengakui bahwa kebanyakan dari kita memang cenderung suka berada di zona aman. Kita harus mau mengakui bahwa di luar sana, tidak sedikit orang yang takut untuk memikirkan hal-hal besar. Khususnya bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Karena malas memikirkan sesuatu yang besar, maka mereka pun malas untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Seandainya saja mereka memiliki cita-cita yang tinggi, mereka langsung mematahkan cita-citanya tersebut dengan berkaca kepada kondisi mereka. Misalnya dengan berkata, “Bagaimana mungkin aku menjadi pengusaha? Aku cuman lulusan SD.” Inilah mengapa sangat penting bagi kita untuk memiliki pemikiran yang besar, agar kita pun juga bisa bertindak besar. Berpikir dan bertindak besar itu adalah sebuah tindakan yang super hebat. Dengan bertindak besar, maka kita pun bisa menjadi orang yang besar pula. Salah satu contohnya adal...