Langsung ke konten utama

Berdebat Itu Mudah, Jika Tahu Strateginya (Bagian 1)



Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah debat kan? Debat adalah sebuah kegiatan yang mengandalkan ketajaman pikiran dan juga keluasan wawasan yang kemudian dituangkan dalam kata-kata. Namun banyak dari kita yang masih berpikir bahwa debat itu hanyalah adu mulut belaka. Padahal, faktanya tidaklah seperti itu. Dalam berdebat, kita juga harus menunjukkan kesan intelektualitas yang tinggi, ada sopan santunnya dan beberapa strategi lainnya, sehingga debat lebih berkelas dan memiliki level yang lebih tinggi dari sekedar adu mulut biasa. Lalu strategi apa saja yang harus diketahui sebelum kita berdebat? Berikut ini adalah beberapa strategi yang harus kita miliki, sehingga bisa membuat berdebat itu lebih seru, lebih berkelas dan tentunya lebih mudah.

Pertama, berpikir seperti juri debat. Menurut kalian, dalam perdebatan itu suara siapa yang pada akhirnya nanti akan didengar? Suara kita? Lawan kita ataukah juri debat? Dalam sebuah perdebatan, kita harus memahami bahwa pada akhirnya bukan suara kita yang akan didengar, tapi suara dari juri debat. Untuk kita, berdebat itu tidak melulu harus mengeluarkan argumen menurut sudut pandang kita, tapi argumen itu harus dikeluarkan dengan netral. Akan tetapi argumen kita tersebut tetap harus mengandung nilai-nilai kebaikan, pesan-pesan moral positif yang bisa menginspirasi audiens dan meyakinkan audiens sehingga mereka sependapat dengan apa yang kita sampaikan.

Kedua, seranglah pendapatnya, bukan orangnya. Ketika kita sedang berdebat, terkadang kita sering keluar dari ring, kita sering lepas kendali. Keinginan kita untuk menjadi pemenang dalam sebuah perdebatan membuat kita lepas kontrol sampai harus menjatuhkan seseorang secara personal. Misalnya dengan berkata, “Pendapatnya itu sama sekali tidak masuk akal! Apa yang diketahui oleh seseorang yang tidak tahu masalah ekonomi seperti dia? Kita tahu bahwa dia hanyalah lulusan madrasah” dan lain sebagainya. Kalimat semacam itu sudah merendahkan dan menjatuhkan lawan bicara kita. Berdebat itu tidak harus seperti itu, kita harus menyerang dan mematahkan pendapat dari lawan kita, bukan menjatuhkan harga diri lawan kita.

Ketiga, jangan pernah terlena dengan argumen kita sendiri. Kebanyakan orang selalu yakin bahwa pendapatnya itu adalah yang paling benar, dan sifat semacam itulah yang harus kita hindari. Jangan pernah terlena dengan argumen atau data yang kita paparkan dalam sebuah perdebatan. Hal ini dikarenakan benar atau salah itu adalah sesuatu yang tidak bisa kita tentukan sendiri, benar dan salah itu sifatnya relatif. Apa yang menurut kita benar, belum tentu akan dibenarkan pula oleh para audiens. Maka dari itu, sampaikanlah argumen dengan semangat ingin memberitahu, bukan ingin membenarkan argumen kita sendiri.

Berdebat itu intinya adalah berusaha mempengaruhi orang lain. Jelaskan argumen kita dengan juga membawa fakta. Jangan sampai argumen kita seperti balon, terlihat berat tapi nggak ada isinya sama sekali. Gunakanlah semua kemampuan kita untuk mempengaruhi lawan kita dan audiens sehingga mereka bisa sependapat dengan kita. Jika kalian tidak tahu bagaimana caranya mempengaruhi orang lain, kalian bisa dapetin ilmunya dari buku Seni Memengaruhi & Menaklukkan Orang Lain karya dari Rifian Candra Kusuma, S.Psi. Untuk bisa mendapatkan buku keren tersebut, kalian bisa klik di sini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Selalu Berpikir Besar dan Bertindak Besar

Kalian pasti sering mendengar istilah “zona aman” kan? Percaya nggak percaya, suka atau nggak suka, kita harus mengakui bahwa kebanyakan dari kita memang cenderung suka berada di zona aman. Kita harus mau mengakui bahwa di luar sana, tidak sedikit orang yang takut untuk memikirkan hal-hal besar. Khususnya bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Karena malas memikirkan sesuatu yang besar, maka mereka pun malas untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Seandainya saja mereka memiliki cita-cita yang tinggi, mereka langsung mematahkan cita-citanya tersebut dengan berkaca kepada kondisi mereka. Misalnya dengan berkata, “Bagaimana mungkin aku menjadi pengusaha? Aku cuman lulusan SD.” Inilah mengapa sangat penting bagi kita untuk memiliki pemikiran yang besar, agar kita pun juga bisa bertindak besar. Berpikir dan bertindak besar itu adalah sebuah tindakan yang super hebat. Dengan bertindak besar, maka kita pun bisa menjadi orang yang besar pula. Salah satu contohnya adal...

Hadapi Ujian dengan Sabar dan Berdamai Dengan Kenyataan Hidup

  Life is never flat , seperti itulah kalimat yang sering kita dengar. Life is never flat  berarti bahwa hidup ini memang nggak akan pernah datar, bisa saja penuh dengan gelombang pemasalahan. Hidup ini nggak sehalus jalan tol, bisa saja terjal penuh dengan ujian. Tapi meskipun hidup ini penuh dengan ujian, bukan berarti bahwa hidup itu tidak indah, cenderung menyesakkan dada dan memunculkan perasaan tidak enak dan lain sebagainya. Menangis ketika sedang ditimpa masalah adalah sesuatu yang wajar. Hal tersebut bukanlah sebuah aib, terlebih lagi bila mengingat bahwa kita semua adalah manusia biasa yang punya keterbatasan. Namun meskipun demikian, kita harus tetap berusaha untuk bisa berdamai dengan kenyataan hidup. Faktanya, tidak sedikit orang yang cenderung sulit untuk menerima kenyataan hidupnya sendiri. Banyak sekali orang yang merasa sangat berat menanggung beban hidupnya hingga akhirnya depresi, bahkan ada pula yang mendekam di penjara dan berakhir di rumah sakit jiwa. Pad...

Berdamai dengan Diri Sendiri, Semua Tak Seburuk yang Kamu Pikirkan

Ada yang bilang bahwa apa yang terjadi di dalam hidup kita, tergantung apa yang kita pikirkan. Jika apa yang kita pikirkan baik, maka bisa dipastikan yang akan terjadi di dalam hidup kita pun yang baik-baik saja. Tapi sebaliknya, jika yang kita pikirkan adalah yang buruk-buruk, maka yang akan terjadi dalam hidup kita pun adalah yang buruk-buruk. Inilah mengapa kita selalu diminta untuk berdamai dengan apa yang kita pikirkan, berdamai dengan diri sendiri dengan tidak terlalu memikirkan hidup ini secara berlebihan. Inilah mengapa sebagian besar dari overthinker atau orang-orang yang berlebihan dalam berpikir di hidupnya, tidak pernah bisa bahagia. Di dalam dunia psikologi, overthinking atau berlebihan dalam berpikir adalah sesuatu yang tidak dianjurkan. Bahkan, overthinking dianggap sebagai perbuatan yang justru merugikan diri sendiri. Bagi kalian yang tidak bisa berdamai dengan diri sendiri dan cenderung overthinking, berikut ini adalah kutipan yang harus kalian tanamkan di ...