Langsung ke konten utama

Berbicara Itu Ada Ilmunya yang Harus Kita Kuasai



Berbicara itu memang mudah, semua orang bisa melakukannya. Tapi sayangnya, banyak sekali dari kita yang hanya pandai berbicara tapi sering mengabaikan ilmu-ilmu dalam berbicara. Makanya, kita sering menemui ada beberapa orang yang berkata-kata tapi terkesan menyombongkan diri sendiri, merendahkan orang lain, menyakiti orang lain, menebar kebencian dan lain sebagainya. Dalam berbicara, kita memang tidak hanya sekedar membuka mulut dan memproduksi suara, tapi kita harus bisa berbicara yang tepat sesuai dengan ilmunya. Apa sajakah ilmu berbicara tersebut? Berikut ini adalah beberapa ilmu berbicara yang harus kita kuasai.

Pertama adalah ilmu tentang topik yang dibicarakan. Adakalanya, kita sering dijuluki “sok tahu” ketika sedang berbicara mengenai sesuatu. Adakalanya yang kita sampaikan juga terkesan seperti amplop kosong yang tidak ada isinya, seperti kapas yang tidak ada bobotnya sama sekali. Hal tersebut dikarenakan terkadang kita kurang mengerti topik yang sedang kita bicarakan. Jadi, sebelum kita terlalu jauh berbicara, ada baiknya bila kita pahami terlebih dahulu topik yang sedang kita bicarakan. Jangan berkata tentang sesuatu yang tidak kita ketahui kebenarannya, jangan membahas sesuatu yang tidak kita ketahui ilmunya. Karena pada dasarnya, berbicara itu menyampaikan ilmu atau berita yang sudah terbukti kebenarannya, bukan sekedar bualan semata.

Kedua adalah ilmu struktur bahasa. Pernahkah kalian melihat seseorang yang bicara dengan terbata-bata, bertele-tele atau terdengar tidak jelas sama sekali? Semua itu karena orang-orang tersebut lupa akan ilmu berbicara lainnya yaitu ilmu struktur bahasa. Bagaimana pun juga, berbicara itu juga harus menguasai ilmu struktur bahasa seperti misalnya kombinasi suara-suara dalam suatu bahasa (fonologi), kombinasi potongan-potongan kata dan kata-kata itu sendiri sehingga membentuk unit-unit yang lebih besar (morfologi) dan juga kombinasi kata-kata sehingga menjadi frase dan kalimat (sintaksis). Jika kita bisa menguasai ilmu struktur bahasa, maka kita bisa menggunakan bahasa yang tepat dan jelas karena sebagian menentukan kognisi dan kualitas intelektualitas kita. Selain itu, bicara kita akan jauh lebih tegas, tidak bertele-tele dan mudah dipahami oleh orang lain.

Ketiga adalah ilmu logika. Berbicara itu juga ada ilmu logikanya. Biasanya, kita mempelajari logika melalui buku filsafat logika, atau kita bisa mendapatkan ilmu ini di interent. Yang jelas, dalam berbicara kita harus bisa menyampaikan suatu berita dengan sejelas mungkin. Di sinilah, sangat penting bagi kita untuk memiliki ilmu logika agar apa yang kita sampaikan bisa sampai ke pikiran pendengar, bukan hanya berhenti di telinga mereka saja.

Keempat, ilmu kesopanan. Belakangan ini kita pasti sering melihat ujaran kebencian atau caci maki di berbagai macam platform sosial media kan? Semua itu bisa terjadi karena miskinnya ilmu kesopanan berbicara dalam diri seseorang. Berbicara itu harus punya ilmu kesopanan. Kita harus bisa membedakan siapa lawan bicara kita. Jangan berbicara dengan lantang dan keras kepada orang yang jauh lebih tua dari kita atau orang yang seharusnya kita hormati. Kesopanan dalam berbicara juga bisa kita tunjukkan dengan mau mendengarkan perkataan orang lain atau tidak memotong perkataan orang lain, dan lain sebagainya. Sopan santun berbicara ini sangat penting, karena sopan santun dalam berbicara bisa menjadi cerminan karakter kita.

Kelima, ilmu kebijaksanaan. Berbicara itu juga butuh kebijaksanaan karena orang lain bisa melihat mana kah orang yang bijaksana dengan orang yang bodoh dari apa yang mereka bicarakan. Orang bijaksana berbicara karena mereka memiliki sesuatu untuk dikatakan, sedangkan orang bodoh berbicara karena mereka ingin mengatakan sesuatu. Orang yang bijaksana juga tidak akan asal-asalan dalam berbicara. Dia bisa memilah dan milih kira-kira kata-kata seprti apakah yang layak untuk dia ucapkan dan manakah yang tidak layak untuk dia ucapkan. Intinya adalah ilmu kebijaksanaan mengajarkan kepada kita untuk berpikir sebijaksana mungkin sebelum kita berkata-kata.

Terakhir, ilmu kejujuran. Berbicara itu juga harus jujur. Kita harus menyampaikan apa yang ada di hati dan pikiran kita dengan sejujur mungkin. Akan sangat menyedihkan jika kita harus berdusta kepada orang lain kemudian orang tersebut hilang kepercayaannya kepada kita. Lalu bagaimana cara berbicara yang jujur itu? Caranya adalah berbicara dengan menggunakan mata dan hati. Tatap lawan bicara kita lalu sampaikan apa yang ada di hati kita. Hal ini dikarenakan mata dan hati itu sulit untuk berdusta dan kita bisa tahu kualitas kejujuran seseorang dari tatapan matanya.

Demikian tadi beberapa ilmu tentang berbicara yang harus kita kuasai. Intinya adalah berbicara itu tidak asal membuka mulut dan mengeluarkan barisan kata-kata, tapi juga ada hal-hal lain yang harus diperhatikan. Jika kalian ingin tahu banyak hal soal kemampuan berbicara, ada buku yang sangat keren buat kalian, berjudul “Terampil Berbicara: Seni Menaklukkan Setiap Dimensi Wicara”. Buku tersebut dibandrol dengan harga Rp. 68.500. Bagi kalian yang berminat untuk memiliki buku tersebut, silakan saja klik di sini. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Semoga bisa memperbaiki ketrampilan kita dalam berbicara, aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Selalu Berpikir Besar dan Bertindak Besar

Kalian pasti sering mendengar istilah “zona aman” kan? Percaya nggak percaya, suka atau nggak suka, kita harus mengakui bahwa kebanyakan dari kita memang cenderung suka berada di zona aman. Kita harus mau mengakui bahwa di luar sana, tidak sedikit orang yang takut untuk memikirkan hal-hal besar. Khususnya bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Karena malas memikirkan sesuatu yang besar, maka mereka pun malas untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Seandainya saja mereka memiliki cita-cita yang tinggi, mereka langsung mematahkan cita-citanya tersebut dengan berkaca kepada kondisi mereka. Misalnya dengan berkata, “Bagaimana mungkin aku menjadi pengusaha? Aku cuman lulusan SD.” Inilah mengapa sangat penting bagi kita untuk memiliki pemikiran yang besar, agar kita pun juga bisa bertindak besar. Berpikir dan bertindak besar itu adalah sebuah tindakan yang super hebat. Dengan bertindak besar, maka kita pun bisa menjadi orang yang besar pula. Salah satu contohnya adal...

Hadapi Ujian dengan Sabar dan Berdamai Dengan Kenyataan Hidup

  Life is never flat , seperti itulah kalimat yang sering kita dengar. Life is never flat  berarti bahwa hidup ini memang nggak akan pernah datar, bisa saja penuh dengan gelombang pemasalahan. Hidup ini nggak sehalus jalan tol, bisa saja terjal penuh dengan ujian. Tapi meskipun hidup ini penuh dengan ujian, bukan berarti bahwa hidup itu tidak indah, cenderung menyesakkan dada dan memunculkan perasaan tidak enak dan lain sebagainya. Menangis ketika sedang ditimpa masalah adalah sesuatu yang wajar. Hal tersebut bukanlah sebuah aib, terlebih lagi bila mengingat bahwa kita semua adalah manusia biasa yang punya keterbatasan. Namun meskipun demikian, kita harus tetap berusaha untuk bisa berdamai dengan kenyataan hidup. Faktanya, tidak sedikit orang yang cenderung sulit untuk menerima kenyataan hidupnya sendiri. Banyak sekali orang yang merasa sangat berat menanggung beban hidupnya hingga akhirnya depresi, bahkan ada pula yang mendekam di penjara dan berakhir di rumah sakit jiwa. Pad...

Berdamai dengan Diri Sendiri, Semua Tak Seburuk yang Kamu Pikirkan

Ada yang bilang bahwa apa yang terjadi di dalam hidup kita, tergantung apa yang kita pikirkan. Jika apa yang kita pikirkan baik, maka bisa dipastikan yang akan terjadi di dalam hidup kita pun yang baik-baik saja. Tapi sebaliknya, jika yang kita pikirkan adalah yang buruk-buruk, maka yang akan terjadi dalam hidup kita pun adalah yang buruk-buruk. Inilah mengapa kita selalu diminta untuk berdamai dengan apa yang kita pikirkan, berdamai dengan diri sendiri dengan tidak terlalu memikirkan hidup ini secara berlebihan. Inilah mengapa sebagian besar dari overthinker atau orang-orang yang berlebihan dalam berpikir di hidupnya, tidak pernah bisa bahagia. Di dalam dunia psikologi, overthinking atau berlebihan dalam berpikir adalah sesuatu yang tidak dianjurkan. Bahkan, overthinking dianggap sebagai perbuatan yang justru merugikan diri sendiri. Bagi kalian yang tidak bisa berdamai dengan diri sendiri dan cenderung overthinking, berikut ini adalah kutipan yang harus kalian tanamkan di ...