Langsung ke konten utama

21 Hari Mengubah Kebiasaan Buruk, Buku Pengembangan Diri yang Wajib Kamu Miliki



Tidak semua manusia di bumi ini memiliki kebiasaan baik, tidak sedikit orang pula yang terlahir dengan kebiasaan buruk. Jangan pernah membayangkan bahwa semua manusia di muka bumi ini terlahir menyenangkan, rajin menabung, memiliki sopan santun dan berbagai macam kebiasaan baik lainnya. Ada pula yang terlahir dengan kebiasaan buruk seperti suka mencela oranglain, menganggap dirinya paling benar, suka mengeluh dan lain sebagainya. Lalu apa yang terjadi jika kita terlahir dengan salah satu kebiasaan buruk tersebut? Mau tidak mau, kita harus berani mengubahnya. Namun, mengubah kebiasaan buruk itu bukanlah sulap. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan, seperti misalnya yang telah dituliskan dalam buku 21 Hari Mengubah Kebiasaan Buruk, sebuah buku pengembangan diri yang memang wajib untuk kamu miliki, terutama bagi kamu yang ingin menjadi dirimu sebagai orang yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Di dalam buku karya Nufi Wibisana ini, ada banyak hal bermanfaat yang diyakini bisa membantu kita dalam mengubah kebiasan buruk kita menjadi kebiasaan baik. Buku setebal 256 halaman ini berisi tentang berbagai macam kebiasaan baik yang bisa kita biasakan selama 21 hari. Dimulai dengan membiasakan kebiasaan baik di pagi hari, seperti misalnya bangun pagi. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa masih sedikit anak-anak zaman sekarang yang mau bangun pagi. Rata-rata, mereka suka bangun kesiangan. Terlebih lagi bagi mereka yang punya banyak kegiatan di malam hari seperti kumpul bersama teman-teman di cafe, main futsal, game online dan lain sebagainya. Buku pengembangan diri ini benar-benar mampu membuat kita terpancing atau termotivasi untuk bisa bangun pagi.

Ada juga kebiasaan baik lainnya yang juga harus dibiasakan yaitu tidak meremehkan orang lain. Di dalam buku pengembangan diri ini, kita diajarkan untuk bisa menghormati orang lain dan tidak meremehkannya. Buku ini mendidik kita tentang bagaimana caranya menghargai orang lain, tidak menganggap diri kita paling hebat dan lain sebagainya. Ada juga sebuah kebiasaan buruk yang harus kita lawan yaitu malas berolah raga. Di dalam buku ini, kita seperti sedang dimotivasi supaya bisa meluangkan waktu untuk berolahraga. Semua ini karena bagaimanapun juga kesehatan itu adalah hal yang utama, jika fisik kita sehat maka kejiwaan kita pun bisa ikut sehat.

Di dalam buku pengembangan diri ini kita juga diajarkan bagaimana cara mengeleminasi atau membuang sifat pemarah. Karena bagaimanapun juga, sifat pemarah itu sangat tercela dan tidak baik, untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain. Tidak hanya sifat pemarah saja yang harus kita buang jauh-jauh, tapi juga sifat egois. Setiap orang pasti memiliki sifat egois. Kita pasti pernah bertemu dengan orang yang mau menang sendiri, menganggap dirinya yang paling benar, menganggap dirinya yang paling penting dan lain sebagainya. Kita semua pasti memiliki sifat semacam itu. Hal yang membedakan adalah sebesar apa sifat egois tersebut dan kemampuan orang dalam mengalahkan sifat egois tersebut.

Bagi kalian yang suka menunda-nunda pekerjaan, maka buku 21 Hari Mengubah Kebiasaan Buruk ini sangat cocok untuk dimiliki. Di dalam buku pengembangan diri ini, kalian akan diajari untuk tidak menunda-nunda pekerjaan dan diajari untuk bisa menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Kita diajarkan untuk tidak terlalu mudah menangis, meskipun terkadang menangis itu perlu dan bukanlah sesuatu yang salah, tapi bagaimana pun juga menangis itu ada porsinya. Bagi kalian yang merasa cengeng, buku ini pun juga sangat pas untuk dibaca karena di dalam buku ini, ada banyak hal yang bisa membantu kita untuk menghilangkan sifat cengeng.

Kebiasaan baik lainnya yang juga diajarkan di dalam buku ini kebiasaan untuk jujur kepada diri sendiri. Di dalam buku pengembangan diri ini, kita dilatih untuk berhenti berbohong kepada diri sendiri dengan cara mengatakan ya kalau benar-benar suka dan mengatakan tidak kalau benar-benar tidak suka. Dalam buku ini, kita juga akan diajarkan tentang bagaimana menghilangkan sikap cuek atau acuh tak acuh. Buku ini sangat membantu bagi kita yang ingin menumbuhkan lagi sikap kepedulian, mengalahkan sifat egois dan tentunya belajar bagaimana caranya berempati kepada kesusahan orang lain.

Kebiasaan buruk lainnya yang juga harus kita ubah adalah mudah termakan hoax. Selama ini, tanpa kita sadari kita sering mudah termakan isu atau berita yang belum seratus persen terpercaya kebenarannya. Buku pengembangan diri ini membantu kita untuk bisa menyaring kebenaran berita terlebih dahulu sebelum kita menerima dan mempercayai berita tersebut. Selanjutnya, kebiasaan lainnya juga yang harus diubah adalah suka mengeluh. Setelah membaca buku ini, kita akan segera menyadari bahwa mengeluh itu tidak ada manfaatnya sama sekali. Akan jauh lebih baik jika kita bisa bersyukur atas apa yang sudah diberikan Tuhan kepada kita. Buku ini mengajarkan kepada kita untuk tidak perlu iri kepada nikmat dan kebahagiaan yang telah dimiliki oleh orang lain.

Demikian tadi sekilas tentang buku 21 Hari Mengubah Kebiasaan Buruk. Masih banyak lagi kebiasaan buruk lainnya yang kita ubah. Pastinya, jika kita ingin menjadi orang yang jauh lebih baik maka kita harus membiasakan diri kita dengan kebiasan yang baik dan membuang jauh-jauh kebiasaan yang buruk. Kalau kalian berminat untuk memiliki buku pengembangan diri berjudul 21 Hari Mengubah Kebiasaan Buruk ini, kalian bisa klik di sini. Pastinya, buku ini tidak akan mengecewakan dan kaya akan manfaat buat kalian semua. Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berdamai Dengan Diri Sendiri Dalam Kepahitan Hidup

Seandainya saja ada yang bertanya, kehidupan seperti apakah yang kalian mau? Pastinya kita bakalan menjawab “kehidupan yang indah”. Sangat normal jika kebanyakan manusia selalu ingin hidupnya yang berjalan indah, mulus, tanpa hambatan apapun. Tapi sayangnya, hidup tidaklah seperti itu. Adakalanya ada kegetiran dan kepahitan dalam hidup kita. Semua itu tidak akan bisa kita jalani dengan baik jika kita tidak mau berlapang dada menerima kepahitan itu. Semua itu tidak akan bisa kita lewati jika kita tidak bisa berdamai dengan diri kiti sendiri. Menerima kenyataan pahit itu bukanlah sesuatu yang tidak bermanfaat. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika kita bisa menerima kenyataan pahit di dalam hidup kita. Salah satu dari manfaat tersebut adalah hikmah atau nilai pesan dari kepahitan hidup yang kita rasakan. Berikut ini adalah beberapa nilai yang akan kita dapatkan jika kita bisa berdamai dengan diri sendiri dan kenyataan pahit di dalam hidup kita. Pertama, hidup adalah...

Terapi Depresi dengan Menulis dan Bercerita

Depresi adalah hal sangat mungkin terjadi kepada siapapun. Tidak muda, tua, kaya, miskin semuanya pasti rentan akan depresi. Tingkat kesibukan yang sangat tinggi, masalah yang selalu datang silih berganti, berat beban pekerjaan yang tak kunjung habis, dan lingkungan yang kurang kondusif dapat menjadi penyebabnya. Tentunya, kita tidak boleh tinggal diam begitu saja. Kita tidak boleh terlalu lama membiarkan depresi menyerang kita. Setidaknya, kita harus berusaha melakukan serangkaian terapi agar kita terbebas dari depresi yang membelenggu kita. Adapun salah satu terapi depresi yang dianggap sangat manjur untuk menghilangkan depresi kita adalah dengan menulis ekspresif. Ketika kita sedang menulis, sebenarnya kita sedang menyalurkan apa yang ada di dalam otak kita ke dalam bentuk tulisan. Dengan menulis, kita bisa merasa sedikit lebih tenang dan nyaman. Proses menulis sebenarnya sedikit sama dengan proses bercerita, intinya kita sedang menyalurkan semua perasaan kita, beban kita ke dalam s...

Pentingnya Selalu Berpikir Besar dan Bertindak Besar

Kalian pasti sering mendengar istilah “zona aman” kan? Percaya nggak percaya, suka atau nggak suka, kita harus mengakui bahwa kebanyakan dari kita memang cenderung suka berada di zona aman. Kita harus mau mengakui bahwa di luar sana, tidak sedikit orang yang takut untuk memikirkan hal-hal besar. Khususnya bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Karena malas memikirkan sesuatu yang besar, maka mereka pun malas untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Seandainya saja mereka memiliki cita-cita yang tinggi, mereka langsung mematahkan cita-citanya tersebut dengan berkaca kepada kondisi mereka. Misalnya dengan berkata, “Bagaimana mungkin aku menjadi pengusaha? Aku cuman lulusan SD.” Inilah mengapa sangat penting bagi kita untuk memiliki pemikiran yang besar, agar kita pun juga bisa bertindak besar. Berpikir dan bertindak besar itu adalah sebuah tindakan yang super hebat. Dengan bertindak besar, maka kita pun bisa menjadi orang yang besar pula. Salah satu contohnya adal...