Langsung ke konten utama

Redakan Emosimu dan Berdamai Dengan Rasa Marah

 



Mana ada di dunia ini orang yang tidak pernah? Setiap orang pasti pernah marah. Tidak peduli apakah marah itu kecil, sedang atau besar. Tak peduli apakah marah itu sengaja atau tidak sengaja. Apapun jenisnya, statusnya tetap saja sama yaitu marah. Seperti apapun bentuk kemarahan yang kita tunjukkan, itu merupakan bukti nyata bahwa kita belum bisa berdamai dengan emosi kita.

Nafsu amarah yang kita tunjukkan juga merupakan bukti nyata bahwa kita masih bisa dikendalikan oleh ego kita. Hal semacam itu tentu saja tidak benar. Seharusnya, kitalah yang mengendalikan ego. Tapi masalahnya, tidak banyak orang yang tahu cara yang tepat untuk mengendalikan rasa marah. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk bisa berdamai dengan rasa marah,

Pertama adalah tulislah apa yang membuatmu marah. Dari zaman dulu, menulis memang merupakan sebuah aktivitas yang bisa menjadi terapi kejiwaan. Ketika kamu merasa sedang marah-marahnya, cobalah untuk tulis semua hal yang membuatmu marah. Luapkanlah emosi dan kekesalanmu dalam tulisan. Ketika kamu merasa lega, maka berhentilah. Menulis adalah salah satu cara berdamai dengan emosi yang jarang diketahui oleh banyak orang.

Kedua adalah tersenyum. Pasti ada banyak dari kalian yang bertanya-tanya, bagaimana mungkin orang yang sedang marah-marahnya, yang sedang kecewa-kecewanya diminta untuk tersenyum. Mungkin, sebagian dari kalian akan berpikir kalau tersenyum di saat hati sedang diselimuti amarah adalah sesuatu yang janggal dan agak nggak normal. Meskipun tersenyum di saat kita sedang kecewa adalah sesuatu yang imposible, tapi cobalah sesekali tersenyum di saat kamu sedang marah. Kenapa? Karena senyum ternyata bisa memperbaiki mood kita. Tersenyumlah, meskipun senyum itu palsu atau terkesan dipaksa. Tapi itu jauh lebih baik, karena senyumanmu itu bisa memperbaiki mood kamu yang lagi buruk-buruknya. Dengan demikian bisa kita katakan bahwa tersenyum adalah salah satu cara berdamai dengan emosi yang sangat instan.

Ketiga adalah alihkan rasa marahmu pada aktivitas positif. Kebanyakan orang suka salah langkah ketika sedang merasa kecewa atau marah kepada seseorang. Kebanyakan dari mereka pasti akan berdiam diri di rumah, semacam Rapunzel yang dikurung dan tidak boleh kemana-mana. Hal ini membuat kita selalu terbayang-bayang oleh orang yang menyakiti kita. Justru yang terbaik adalah jangan berdiam diri di rumah. Do something better, sesuatu yang positif yang membuat kalian tidak lagi teringat oleh orang yang mengecewakanmu. Misalnya dengan lari-lari, berenang, baca buku atau pergi ke tempat-tempat indah yang menurutmu bisa mengalihkan kekesalanmu. Terkesan aneh kan? tapi cara itu diakui cukup ampuh untuk membuat kalian bisa berdamai dengan rasa marah.

Terakhir adalah cobalah memaafkan. Jika semua cara di atas dirasa belum bisa meredakan rasa marahmu, maka cobalah untuk memaafkan orang-orang yang membuat marah. Ini mungkin agak berat untuk dilakukan, tapi memaafkan orang yang bersalah adalah sebuah perbuatan yang sangat ajaib. Selain membuatmu bisa berdamai dengan rasa marah, kamu juga bisa berdamai dengan dirimu sendiri. Setidaknya, dengan memaafkan orang yang menyakitimu akan membuatmu semakin sadar bahwa marah yang berkepanjangan itu adalah sesuatu yang buruk, sesuatu yang melelahkan.

Bagi kalian yang sering marah-marah setiap kali berhadapan dengan sesuatu yang mengecewakan, atau mungkin kalian masih menyimpan rasa marah terhadap seseorang yang mengecewakan kalian, ada baiknya kalau kalian segera buang jauh-jauh amarah tersebut. Buat kalian yang tidak tahu bagaimana caranya berdamai dengan rasa marah, silakan saja klik di sini.


Sumber: https://anakhebatindonesia.com/artikel-redakan-emosimu-dan-berdamai-dengan-rasa-marah-106.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berdamai Dengan Diri Sendiri Dalam Kepahitan Hidup

Seandainya saja ada yang bertanya, kehidupan seperti apakah yang kalian mau? Pastinya kita bakalan menjawab “kehidupan yang indah”. Sangat normal jika kebanyakan manusia selalu ingin hidupnya yang berjalan indah, mulus, tanpa hambatan apapun. Tapi sayangnya, hidup tidaklah seperti itu. Adakalanya ada kegetiran dan kepahitan dalam hidup kita. Semua itu tidak akan bisa kita jalani dengan baik jika kita tidak mau berlapang dada menerima kepahitan itu. Semua itu tidak akan bisa kita lewati jika kita tidak bisa berdamai dengan diri kiti sendiri. Menerima kenyataan pahit itu bukanlah sesuatu yang tidak bermanfaat. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika kita bisa menerima kenyataan pahit di dalam hidup kita. Salah satu dari manfaat tersebut adalah hikmah atau nilai pesan dari kepahitan hidup yang kita rasakan. Berikut ini adalah beberapa nilai yang akan kita dapatkan jika kita bisa berdamai dengan diri sendiri dan kenyataan pahit di dalam hidup kita. Pertama, hidup adalah...

Terapi Depresi dengan Menulis dan Bercerita

Depresi adalah hal sangat mungkin terjadi kepada siapapun. Tidak muda, tua, kaya, miskin semuanya pasti rentan akan depresi. Tingkat kesibukan yang sangat tinggi, masalah yang selalu datang silih berganti, berat beban pekerjaan yang tak kunjung habis, dan lingkungan yang kurang kondusif dapat menjadi penyebabnya. Tentunya, kita tidak boleh tinggal diam begitu saja. Kita tidak boleh terlalu lama membiarkan depresi menyerang kita. Setidaknya, kita harus berusaha melakukan serangkaian terapi agar kita terbebas dari depresi yang membelenggu kita. Adapun salah satu terapi depresi yang dianggap sangat manjur untuk menghilangkan depresi kita adalah dengan menulis ekspresif. Ketika kita sedang menulis, sebenarnya kita sedang menyalurkan apa yang ada di dalam otak kita ke dalam bentuk tulisan. Dengan menulis, kita bisa merasa sedikit lebih tenang dan nyaman. Proses menulis sebenarnya sedikit sama dengan proses bercerita, intinya kita sedang menyalurkan semua perasaan kita, beban kita ke dalam s...

Pentingnya Selalu Berpikir Besar dan Bertindak Besar

Kalian pasti sering mendengar istilah “zona aman” kan? Percaya nggak percaya, suka atau nggak suka, kita harus mengakui bahwa kebanyakan dari kita memang cenderung suka berada di zona aman. Kita harus mau mengakui bahwa di luar sana, tidak sedikit orang yang takut untuk memikirkan hal-hal besar. Khususnya bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Karena malas memikirkan sesuatu yang besar, maka mereka pun malas untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Seandainya saja mereka memiliki cita-cita yang tinggi, mereka langsung mematahkan cita-citanya tersebut dengan berkaca kepada kondisi mereka. Misalnya dengan berkata, “Bagaimana mungkin aku menjadi pengusaha? Aku cuman lulusan SD.” Inilah mengapa sangat penting bagi kita untuk memiliki pemikiran yang besar, agar kita pun juga bisa bertindak besar. Berpikir dan bertindak besar itu adalah sebuah tindakan yang super hebat. Dengan bertindak besar, maka kita pun bisa menjadi orang yang besar pula. Salah satu contohnya adal...