Langsung ke konten utama

Nikmatnya Berdamai Dengan Masa Lalu

 

Setiap orang pasti punya masa lalu. Entah itu masa lalunya semanis madu, ataukah sepahit jamu. Pahit ataupun manis, semua itu hanyalah masa lalu. Tidak sepantasnya jika masa lalu itu membuat kita terpenjara, merasa sulit bernafas, sulit bergerak dan akhirnya membuat kita mati gaya dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Ngomong kayak gitu mungkin memang terdengar sangat mudah. Tapi faktanya, masih banyak dari kita yang sulit untuk melepaskan jeruji masa lalu. Masih banyak dari kita yang sulit untuk berdamai dengan masa lalu.

Banyak dari mereka yang masih memelihara rasa sakit dari masa lalu mereka. Mereka masih mendendam, masih merasa malu, masih merasa senang dan lain sebagainya. Perasaan semacam itulah yang kemudian membuat mereka terlalu larut dalam putaran waktu yang sebenarnya tidak bisa diulang kembali. Orang yang semacam itu, tidak akan pernah bisa menang melawan masa lalunya. Mau tidak mau, mereka harus mengibarkan bendera putih dan segera menyatakan kekalahannya. Lalu, bagaimana sebenarnya cara berdamai dengan masa lalu itu?




Pertama, lepaskan emosimu sekarang juga. Ada anggapan yang salah di masyarakat, mereka bilang menangis itu sesuatu yang memalukan. Hapuslah anggapan semacam itu dari pikiranmu. Jika kamu ingin menangis, maka menangislah. Menangislah sekeras mungkin, habiskan persediaan airmatamu. Setelah kamu menangis, kamu akan merasa lega. Akhirnya, kamu akan merasa bahwa semua baik-baik saja. Kamu akan merasa bahwa kamu sudah bisa berdamai dengan masa lalu kamu sendiri.

Kedua, cobalah berpikir positif. Kita hanyalah manusia biasa, yang tidak tahu apa yang sedang direncanakan Tuhan. Berpikirlah positif bahwa sebenarnya kita ini sama dengan pemain-pemain film di luar sana. Kita sama-sama sedang memerankan sebuah tokoh yang sudah ditetapkan oleh Tuhan, bahagia ataukah sedih, semua itu sudah menjadi ketetapan-Nya. Hanya saja, yang membedakan adalah jika pemain sinetron di luar sana, sudah tahu akhir ceritanya dari awal. Sedangkan kita, baru bisa tahu hikmah dari sebuah peran, setelah kita memerankannya. Jika hati kita bisa berpikir positif dan menerima apapun ketetapan-Nya, maka kita pasti akan lebih mudah untuk berdamai dengan masa lalu kita sendiri.

Ketiga, semua itu ada pelajarannya, dan ambil pelajaran itu. Sebagai contoh, misalnya kamu terlalu bersedih hati karena kehilangan salah satu sahabat terbaikmu. Anggap saja, sahabat itu meninggalkanmu setelah tahu bahwa kamu punya sisi negatif yang tidak bisa dimaafkannya. Untuk apa bersedih hanya karena masalah sesederhana itu. Kepergian sahabatmu itu sudah menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga untukmu. Setidaknya, kamu sudah tahu bahwa dia bukanlah sahabat yang baik. Ingat, sahabat yang baik itu adalah mereka yang bisa menerimamu apa sajanya. Sahabat terbaik itu adalah mereka yang tidak meninggalanmu ketika kamu sedang terpuruk. Mereka akan mengulurkan tangannya kepadamu dan berkata, "Ayolah, aku bantu kamu melalui semua ini dengan baik. Ambil pelajaran hebat dari peristiwa itu. Biarkan saja dia pergi. Setidaknya kamu masih punya Tuhan yang bisa menerimamu tanpa syarat dan ketentuan berlaku. Sekali lagi, dengan demikian maka kamu bisa lebih mudah untuk berdamai dengan masa lalu kamu sendiri.

Keempat, jangan terlalu larut dalam keadaan. Berdiam diri di kamar dan meratapi masa lalu bukanlah cara paling bagus untuk menghadapi masa lalu. Bangkitlah, setiap orang punya masa lalunya sendiri-sendiri. Anggap saja masa lalu itu adalah air panas, dan kita bisa memilih mau jadi kentang atau telur. Telur bisa mengeras jika terkena air panas, dan kentang akan melunak jika terkena air panas. Pilih saja, mental kita ini mental telur rebus atau kentang rebus? Lagipula, untuk apa kita harus larut dalam masalah? Ingat bro! Kita ini manusia, bukannya Adem Sari yang mudah larut dalam air. Jika kita tidak mudah larut dalam keadaan, maka kita pasti akan lebih mudah untuk berdamai dengan masa lalu kita sendiri.

Terakhir, stop blaming yourself atau berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Biasanya, kita sering menyalahkan diri kita sendiri ketika sesuatu yang buruk terjadi di dalam hidup kita. Seperti misalnya dengan mengatakan, “Oh, apakah dia meninggalkanku setelah dia tahu bahwa aku ini seorang yang tidak berakhlak baik?” Hal semacam inilah yang bisa membuat kita semakin trauma dan sakit hati dengan kepahitan masa lalu kita. Rubahlah cara pandang primitif semacam itu. Ini hidupmu, kamulah yang memegang kendali atas hidup kamu sendiri. Jika kamu bisa mengendalikan hidupmu sendiri, maka kamu akan bisa lebih mudah untuk berdamai dengan masa lalu kamu sendiri.

Ada sebuah quote berdamai dengan masa lalu yang mungkin bisa sangat pas untuk kita yaitu, salah satu tanda bahwa kita sudah bisa move on adalah ketika kita sudah bisa berdamai dengan masa lalu kita sendiri. Jadi, apa yang kamu tangisi sekarang? Bangkitlah, buanglah masa lalu kamu pada tempatnya. Jika masa lalu mu itu adalah sampah, maka buanglah ke tempat sampah. Jika menurutmu masa lalumu itu adalah sesuatu yang busuk, maka kuburlah masa lalumu itu dalam-dalam. Ambil hikmah dari masalahmu sendiri dan ingatlah bahwa apapun itu masalahmu, seberat apapun itu masalahmu, kamu punya hak untuk merasa bahagia. Untuk tahu tips-tips lainnya tentang berdamai dengan masalalu, silahkan klik di sini




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berdamai Dengan Diri Sendiri Dalam Kepahitan Hidup

Seandainya saja ada yang bertanya, kehidupan seperti apakah yang kalian mau? Pastinya kita bakalan menjawab “kehidupan yang indah”. Sangat normal jika kebanyakan manusia selalu ingin hidupnya yang berjalan indah, mulus, tanpa hambatan apapun. Tapi sayangnya, hidup tidaklah seperti itu. Adakalanya ada kegetiran dan kepahitan dalam hidup kita. Semua itu tidak akan bisa kita jalani dengan baik jika kita tidak mau berlapang dada menerima kepahitan itu. Semua itu tidak akan bisa kita lewati jika kita tidak bisa berdamai dengan diri kiti sendiri. Menerima kenyataan pahit itu bukanlah sesuatu yang tidak bermanfaat. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika kita bisa menerima kenyataan pahit di dalam hidup kita. Salah satu dari manfaat tersebut adalah hikmah atau nilai pesan dari kepahitan hidup yang kita rasakan. Berikut ini adalah beberapa nilai yang akan kita dapatkan jika kita bisa berdamai dengan diri sendiri dan kenyataan pahit di dalam hidup kita. Pertama, hidup adalah...

Terapi Depresi dengan Menulis dan Bercerita

Depresi adalah hal sangat mungkin terjadi kepada siapapun. Tidak muda, tua, kaya, miskin semuanya pasti rentan akan depresi. Tingkat kesibukan yang sangat tinggi, masalah yang selalu datang silih berganti, berat beban pekerjaan yang tak kunjung habis, dan lingkungan yang kurang kondusif dapat menjadi penyebabnya. Tentunya, kita tidak boleh tinggal diam begitu saja. Kita tidak boleh terlalu lama membiarkan depresi menyerang kita. Setidaknya, kita harus berusaha melakukan serangkaian terapi agar kita terbebas dari depresi yang membelenggu kita. Adapun salah satu terapi depresi yang dianggap sangat manjur untuk menghilangkan depresi kita adalah dengan menulis ekspresif. Ketika kita sedang menulis, sebenarnya kita sedang menyalurkan apa yang ada di dalam otak kita ke dalam bentuk tulisan. Dengan menulis, kita bisa merasa sedikit lebih tenang dan nyaman. Proses menulis sebenarnya sedikit sama dengan proses bercerita, intinya kita sedang menyalurkan semua perasaan kita, beban kita ke dalam s...

Pentingnya Selalu Berpikir Besar dan Bertindak Besar

Kalian pasti sering mendengar istilah “zona aman” kan? Percaya nggak percaya, suka atau nggak suka, kita harus mengakui bahwa kebanyakan dari kita memang cenderung suka berada di zona aman. Kita harus mau mengakui bahwa di luar sana, tidak sedikit orang yang takut untuk memikirkan hal-hal besar. Khususnya bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Karena malas memikirkan sesuatu yang besar, maka mereka pun malas untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Seandainya saja mereka memiliki cita-cita yang tinggi, mereka langsung mematahkan cita-citanya tersebut dengan berkaca kepada kondisi mereka. Misalnya dengan berkata, “Bagaimana mungkin aku menjadi pengusaha? Aku cuman lulusan SD.” Inilah mengapa sangat penting bagi kita untuk memiliki pemikiran yang besar, agar kita pun juga bisa bertindak besar. Berpikir dan bertindak besar itu adalah sebuah tindakan yang super hebat. Dengan bertindak besar, maka kita pun bisa menjadi orang yang besar pula. Salah satu contohnya adal...