Langsung ke konten utama

Mengatasi Overthinking Ketika Kehilangan Sahabat



Berteman puluhan tahun, bukan berarti bahwa kita sudah mengenal teman kita dengan baik. Adakalanya, kita harus terlibat sebuah konflik dengan mereka hanya karena sebuah masalah kecil. Jangan sampai pertengkaran ini membuat kita cemas, membuat kita khawatir dan berujung menyalahkan diri sendiri atas terjadinya konflik tersebut. Untuk bisa berdamai dengan kehilangan yang disebabkan oleh kepergian teman kita, maka kita harus bisa mengatasi overthinking yang bergemuruh di kepala kita. Jangan sampai kita kebanyakan khawatir, kebanyakan cemas hingga akhirnya pikiran semacam itu menjadi toxic yang sangat merugikan bagi otak kita sendiri. Lalu bagaimana caranya? Berikut ini adalah beberapa cara untuk bisa berdamai dengan kehilangan.

Pertama, biarkan dia pergi. Dunia tidak akan pernah berubah hanya dengan kepergiannya. Matahari akan tetap bersinar dengan curah yang sama, hari - hari akan tetap berlalu. Untuk mengatasi overthinking dari sebuah perpisahan, maka kamu harus yakin bahwa kepergiaannya itu sama sekali tidak memberikan pengaruh besar dalam kehidupanmu. Kamu tetap masih bisa menjalani aktivitasmu sehari dengan atau tanpa kehadirannya.

Kedua, kabar baik bahwa dia bukanlah teman baikmu. Pernah kamu kehilangan teman hanya karena dia mengetahui sesuatu yang buruk di dalam dirimu? Jika kamu pernah mengalaminya, dan kamu masih bersedih hati karena peristiwa tersebut, maka sebaiknya kamu segera bangkit. Kamu harus bisa mengatasi overthinking di kepalamu itu dengan memberikan sebuah masukan di otak kamu bahwa dia bukan teman baik kamu. Jika dia memang teman baikmu, logikanya dia tidak langsung ambil langkah seribu setelah mengetahui ada sisi buruk dari dirimu. Seharusnya dia pasang badan untuk melindungimu dan memberikan semangat kepadamu melalui sebaris kalimat, “Aku tidak peduli walaupun kamu punya satu aib, karena aku mengenalmu lebih baik dan kamu punya nilai lebih di sini dan di sini.” Seharusnya kalimat semacam itulah yang keluar dari bibirnya. Tapi jika dia benar-benar meninggalkanmu, maka secara tidak langsung dia memberi signal kepada mu bahwa dia bukan teman baikmu.

Ketiga, berterimakasihlah pada seleksi alam. Untuk mengatasi overthinking ketika ditinggal pergi teman maka kita harus percaya bahwa di dunia ini selalu ada seleksi alam. Di dalam sebuah ikatan persahabatan, yang terpenting itu bukan seberapa banyak teman kita, tapi seberapa banyak yang bisa bertahan menjadi teman kita. Percuma punya banyak teman tapi kalau cuman pas kita ada duit saja. Melalui sebuah seleksi alam, kita bisa benar-benar tahu siapakah teman yang akan pergi ketika kita sedang terpuruk, dan siapakah teman yang bersedia tetap tinggal sambil mengulurkan tangannya untuk membantu kita bangkit dari situasai terburuk.

Keempat, jangan bersedih hati. Kehilangan teman bukan berarti bahwa kamu harus selalu bersedih hati. Kamu masih berhak untuk bahagia. Kamu masih berhak untuk mendapatkan cinta, kamu juga masih punya kesempatan untuk meraih kesuksesan dan mewujudkan cita-citamu. Terima saja kepergiannya dengan berlapang dada. Terima saja fakta baru bahwa kamu sudah bukan temannya lagi. Nikmati saja hari-harimu, jangan siksa dirimu sendiri dengan terus menerus bersedih hati. Ingatlah sebuah quote yang cukup keren, “Teman tetaplah teman, yang membedakan adalah teman pada masanya dan teman selamanya”

Terakhir, tidak ada salahnya untuk menyapa. Jauhkan dirimu dari dendam, karena dendam justru akan menyiksa dirimu sendiri. Dendam bisa membuatmu semakin khawatir dan berpikir ribuan kali tentang beragam strategi yang bisa kamu lakukan untuk mengalahkan mantan temanmu itu. Untuk mengatasi overthinking semacam itu, tidak ada salahnya bila kamu menyapa dia sesekali. Tunjukkan keramahtamahanmu. Tunjukkan the real of you, tunjukkan bahwa kamu tidak berubah. Kamu masih sama seperti ketika berteman dengannya. Dengan demikian, hati kamu akan semakin tenang di dalam menjalani berbagai macam aktivitas. Ingat, dendam bukan jalan terbaik untuk membalas rasa sakit hati. Menangis semalam juga bukan jalan terbaik untuk menghadapi kehilangan. Tapi hanya dengan stand tough, tetap tegar dan menjadi dirimu sendiri, maka kamu adalah sang pemenang sejati.




Demikian tadi beberapa hal yang harus kamu ketahui seputar mengatasi overthinking ketika kamu sedang kehilangan seseorang di dalam hidupmu. Untuk mendapatkan berbagai hal penting lainnya seputar berdamai dengan kehilangan, kamu bisa klik di sini. Terima kasih, semoga bermanfaat untuk kita semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berdamai Dengan Rasa Malas Untuk Bisa Lebih Produktif

  Sifat malas adalah sebuah batu besar yang bisa menghalangi tujuan seseorang untuk meraih kesuksesan. Inilah mengapa kita harus terus berusaha keras untuk bisa menghilangkan sifat malas. Masalahnya, banyak sekali orang yang suka menyiksa dirinya sendiri, yaitu membuat cita-cita yang tinggi kemudian bermalas-malasan, tidak ada usaha untuk mewujudkan cita-citanya tersebut. Perbuatan yang sedemikian itu sama saja dengan menyiksa diri sendiri. Seperrti itulah dunia ini sekarang, makin lama makin b anyak juga orang yang tidak punya kemampuan untuk jadi kaya - karena terlalu malas, tidak tahu apa yang diinginkannya, atau bingung apa bakatnya. Kalau sudah seperti ini, maka kita benar-benar harus bisa berdamai dengan rasa malas itu sendiri. Tanamkan di dalam otak kita bahwa sifat malas itu sama sekali tidak ada gunanya. Sifat malas hanya mengantarkan kita kepada kehancuran. Perlahan lahan, sifat malas itu akan membunuh kita. Sekali kita memelihara sifat malas, maka kita akan cenderung mengang

Berdamai dengan Diri Sendiri, Semua Tak Seburuk yang Kamu Pikirkan

Ada yang bilang bahwa apa yang terjadi di dalam hidup kita, tergantung apa yang kita pikirkan. Jika apa yang kita pikirkan baik, maka bisa dipastikan yang akan terjadi di dalam hidup kita pun yang baik-baik saja. Tapi sebaliknya, jika yang kita pikirkan adalah yang buruk-buruk, maka yang akan terjadi dalam hidup kita pun adalah yang buruk-buruk. Inilah mengapa kita selalu diminta untuk berdamai dengan apa yang kita pikirkan, berdamai dengan diri sendiri dengan tidak terlalu memikirkan hidup ini secara berlebihan. Inilah mengapa sebagian besar dari overthinker atau orang-orang yang berlebihan dalam berpikir di hidupnya, tidak pernah bisa bahagia. Di dalam dunia psikologi, overthinking atau berlebihan dalam berpikir adalah sesuatu yang tidak dianjurkan. Bahkan, overthinking dianggap sebagai perbuatan yang justru merugikan diri sendiri. Bagi kalian yang tidak bisa berdamai dengan diri sendiri dan cenderung overthinking, berikut ini adalah kutipan yang harus kalian tanamkan di

Terapi Jiwa Untuk Sembuhkan Diri Dari Mental Illness

Menjaga kesehatan itu bisa kita lakukan dengan berbagai cara yang sangat komplik. Tidak selamanya, harus selalu dengan menjaga kesehatan badan kita. Memang, mandi dua kali sehari juga merupakan salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan badan, tapi tidak untuk menjaga kesehatan jiwa kita. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan jiwa kita seperti selalu bersikap positif, selalu berpikir positif, bergabung dengan orang-orang yang bersikap dan berpikir positif, meditasi dan lain sebagainya. Namun selain cara-cara tadi, ada juga beberapa cara efektif lainnya untuk bisa menyembuhkan diri kita dari penyakit mental. Beberapa cara tersebut, sering kita sebut dengan terapi jiwa. Pertama adalah dengan terapi seni. Siapa bilang seni itu tidak bermanfaat untuk kesehatan jiwa kita? Berkesenian ternyata cukup membantu dalam releasing stress lho. Kita bisa melepaskan berbagai beban yang ada di hati dan pikiran kita melalui kesenian. Seperti misalnya seoran