Kita harus selalu percaya bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Bahkan jika memungkinkan, kita harus meyakini bahwa kesempurnaan itu justru adalah ketidaksempurnaan yang ada di jagad raya ini. Mari kita renungkan sejenak, apa yang akan terjadi jika semua yang ada di dunia ini sempurna, seperti keinginan kita. Umh, pastinya dunia akan terlihat sangat menarik, ya? Semua pria terlihat tampan, semua wanita terlihat cantik, bentuk tubuh mereka keren, punya banyak uang dan lain sebagainya. Jika semua yang ada di dunia ini betul-betul sempurna, maka pastinya semuanya akan terlihat sangat indah. Tetapi… jika semua yang ada di dunia ini benar-benar sempurna, maka manusia pasti akan menjadi sangat individualis. Tidak ada yang saling membutuhkan dan tidak ada pula yang mau mengulurkan tangan, karena semuanya sudah sempurna. Di sinilah pentingnya berdamai dengan diri sendiri yaitu dengan menyadari bahwa ketidaksempurnaan itu adalah indah.
Jika kita bisa meyakini sebuah nilai bahwa ketidaksempurnaan adalah kesempurnaan manusia, maka kita tidak akan lagi pernah dipusingkan ketidaksempurnaan fisik kita. Jika kita sudah bisa menerima penampilan kita, maka bisa dikatakan bahwa kita telah sukses berdamai dengan diri kita sendiri. Menerima ketidaksempurnaan itu tidaklah semudah yang diucapkan. Namun bukan berarti bahwa kita sama sekali tidak bisa menerima ketidaksempurnaan kita. Berikut ini adalah beberapa cara untuk bisa berdamai dengan ketidaksempurnaan kita.
Pertama, ubahlah cara pandangmu tentang kesempurnaan. Zaman dulu, seseorang bisa dikatakan cantik atau tampan kalau kulitnya putih bersih. Jika kita merasa minder dengan kulit kita yang tidak putih, maka bisa dikatakan kalau kita ini tidak mengikuti perkembangan zaman. Lihatlah, zaman sekarang banyak sekali model-model kulit hitam yang jauh lebih terkenal daripada model kulit putih. Sebut saja Adut Akech, Khoudia Diop, Tyson Beckford, David Agboiji dan masih banyak lainnya. Mereka adalah beberapa model yang bisa berdamai dengan diri sendiri dan tidak pernah peduli dengan ketidaksempurnaan fisiknya.
Kedua, ubahlah komentar negatif menjadi komentar positif. Orang yang bisa berdamai dengan diri sendiri pastinya tidak pernah mau dipusingkan dengan komentar orang lain. Selagi pun ada orang yang mengomentarinya dengan kalimat negatif, maka dia akan segera merubahnya menjadi kalimat positif. Seperti misalnya, “Kamu kok tua sih?” maka dia akan segera merubah kalimat itu menjadi, “Dia baru saja mengatakan bahwa aku semakin bijaksana.” Meskipun hal tersebut terlihat sangat sederhana, tapi dengan merubah komentar negatif menjadi positif, maka kamui akan lebih mudah untuk menerima dan mencintai tubuhmu sendiri sehingga rasa bahagia akan terpancar.
Ketiga, cintai dirimu sendiri dengan cara membuang rasa malumu. Orang yang tidak bisa berdamai dengan diri sendiri biasanya akan mudah berkecil hati ketika melihat ada sesuatu yang jelek dengan fisiknya. Seperti misalnya gigi yang tidak rapi. Dia jadi malas senyum, karena takut orang lain akan melihat sisi minus dari fisiknya. Jika hal semacam itu terjadi kepadamu, maka kamu harus segera berhenti menjadi orang yang inferior. Tunjukkan kepada orang-orang di sekitarmu bahwa kamu juga berhak bahagia. Abaikan semua penilaian orang. Tidak ada yang salah dengan kekurangan fisikmu, tapi kamu salah besar kalau terlalu fokus dengan kekurangan fisikmu. Jika bukan dirimu sendiri yang mencintaimu? Lalu siapa yang akan menghargai dirimu sendiri? Perlakukanlah dirimu dengan bagus, abaikan komentar orang, maka kamu akan lebih mudah untuk bahagia.
Keempat, menjalani hidup sehat. Maksudnya adalah daripada kita dibuat pusing dengan komentar miring orang, ada baiknya kalau kita gunakan waktu kita dengan menjaga pola hidup sehat. Tidak masalah dibilang gendut, yang penting kita bisa makan makanan sehat. Tidak masalah dibilang kulit hitam, yang penting kita bisa menjaga kebersihan wajah dan lain sebagainya. Ketika kita bisa berdamai dengan diri sendiri, berarti kita bisa memahami apa sebenarnya yang diinginkan oleh diri kita, bukan mengerti apa yang dikehendaki oleh orang-orang di sekitar kita.
Terakhir, ingatlah selalu: nobody’s perfect. Orang yang bisa berdamai dengan diri sendiri pasti akan lebih mengutamakan kesehatan jiwanya. Dia tidak mau dibikin pusing oleh komentar miring orang lain yang sangat pedas. Orang yang bisa berdamai dengan ketidaksempurnaan dirinya sendiri pasti akan berpikiran bahwa tidak ada satupun di dunia ini yang sempurna. Ketika dia hanya menuruti permintaan orang untuk tampil sempurna, maka hal itu sama saja dengan mempersulit dirinya sendiri. Semisal ada yang mengatakan, “Kok kulitmu kurang putih sih?” Nanti setelah kita tampil dengan kulit putih, maka si tukang komentar tadi bakalan berkata, “Kayaknya Si A lebih putih deh, coba kamu lebih putihan dikit.” Tanpa kita sadari, kita sendirilah yang mempersulit hidup ini. Ingat selalu bahwa perfeksionisme bukanlah hal yang salah. Namun memperhatikan kesehatan jiwa kita itu akan lebih penting daripada mengikuti kemauan orang untuk tampil sempurna.
Demikian tadi beberapa cara agar kita bisa berdamai dengan diri sendiri dan berbesar hati dalam menerima ketidaksempurnaan kita. Masih banyak lagi cara untuk bisa berdamai dengan ketidaksempurnaan kita yang belum disebutkan dalam artikel ini. Kalau kamu ingin tahu banyak, kamu bisa klik di sini. Terima kasih, dan semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar