Langsung ke konten utama

Berdamai Dengan Diri Sendiri dan Saatnya Memulihkan Hati yang Terluka

 


Sakit hati, kecewa, putus asa adalah sesuatu yang wajar saja terjadi dalam kehidupan manusia. Semua perasaan buruk tersebut adalah salah satu wujud dari sekian banyaknya penyakit yang bisa menyerang kita semua. Hal ini dikarenakan kita adalah manusia yang selalu memiliki pengharapan terhadap sesuatu. Ketika apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita, sangat wajar bila kita akan merasa kecewa, sakit hati, putus asa dan lain sebagainya. Lalu apa yang harus kita lakukan di saat hati kita terluka? Jawabannya sangat sederhana yaitu berdamai dengan diri sendiri.

Kita diminta untuk berdamai dengan diri sendiri, karena bagaimana pun juga semua perasaan tidak enak di dalam hati kita, hanya bisa sembuh ketika kita memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam diri kita. Singkatnya, kita harus memaklumi bahwa terkadang sesuatu yang membuat hati kita sesak, sakit itu hanya bisa disembuhkan ketika kita bisa memberikan suasana tenang di dalam diri kita. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan, seperti misalnya beberapa cara berikut di bawah ini;

Pertama, ajaklah hati untuk bisa menerima kekecewaan itu dengan berlapang dada. Maksudnya adalah bahwa kekecewaan itu tidak selamanya harus dipandang negatif. Memang, kecewa itu menyakitkan dan membuat dada kita sesak. Tapi ketika kita mengaku sudah bisa berdamai dengan diri sendiri, maka kita harus bisa menerima rasa kecewa itu. Jangan pernah menyangkal apalagi menyembunyikan rasa kecewa di balik senyuman manismu. Ketika kamu berusaha menutupi rasa kecewamu, tentunya membuat kamu lebih merasa lebih kecewa dan juga lebih sedih. Tapi berbeda ceritanya ketika kamu isa menerima rasa kecewamu itu, maka rasa kecewa itu pasti akan lebih cepat pergi dan lebih cepat sembuh.

Kedua, cek ulang harapanmu. Terkadang, rasa kecewa bisa timbul karena kita salah dalam berharap. Misalnya begini, kemampuan kita cuman rendah, tapi berharap sesuatu yang luar biasa besarnya. Berharap itu tidaklah salah, tapi ada baiknya bila kita berharap sesuatu yang masuk akal dan bisa diterima oleh logika. Semisal seorang tukang batu yang rela lembur berjam-jam dan berharap bisa mendapatkan gaji lembur sebesar pekerja kantoran, seorang pemalas yang ingin mendapatkan nilai lebih seperti bintang kelas dan lain sebagainya. Ketika kita bisa berdamai dengan diri sendiri berarti kita bisa menyeimbangan antara kemampuan kita dan seberapa besar harapan kita.

Ketiga, jangan pendam sedihmu sendirian. Untuk bisa berdamai dengan diri sendiri, salah satu caranya adalah dengan tidak memendam kesedihan kita sendirian. Pilihlah satu teman yang bisa dipercaya untuk bisa menjadi penampung kesedihan kita dan bisa membendung derasnya air mata kita. Ketika kita sudah mengeluarkan semua kesedihan kita, kekecewaan kita, maka kita akan sedikit lebih lega dari sebelumnya. So please, jangan simpan sedihmu sendirian. Ceritakanlah kepada orang lain, apa yang ingin kamu ceritakan agar beban hidupmu bisa sedikit berkurang.

Keempat, Do something fun. Cara berikutnya adalah dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan. Alihkan kesedihanmu dengan tidak terlalu larut memikirkan sesuatu yang membuatmu bersedih hati. Lakukan sesuatu yang menyenangkan, seperti misalnya berkebun, mewarnai dan lain sebagainya. Jika kita memang sudah memplokamirkan kemerdekaan hati dan bisa berdamai dengan diri sendiri, maka tentunya kita tidak mau lagi terbelenggu dengan kesedihan kita. Walaupun sekedar killing time atau membunuh waktu, namun melakukan sesuatu yang menyenangkan bisa sangat efektif untuk membuat kita lupa dari kesedihan kita. Jadi lupakan kesedihanmu dan sibukkan harimu dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan.

Kelima, do something relaxing. Nggak hanya sesuatu yang menyenangkan, sebisa mungkin kita juga melakukan sesuatu yang menenangkan pikiran kita. Misalnya dengan melakukan yoga, mendengarkan musik untuk relaksasi pikiran dan masih banyak lagi. Jika kita mau berdamai dengan diri sendiri, maka jangan biarkan pikiran kita dihantui oleh berbagai hal yang bisa merusak mood kita. Pergilah ke pantai dan lihatlah bahwa ada hal-hal yang jauh lebih indah di luar sana, dan itu bisa membantumu sedih dari rasa sakit hati dan kekecewaanmu.

Keenam, pasti ada sisi positif di balik kesedihanmu. Ada banyak orang yang bersedih hati ketika dijauhi oleh teman-temannya. Padahal sebenarnya, ada hikmah besar di balik kesedihan itu. Semisal ada seorang ibu rumah tangga yang sengaja diacuhkan oleh orang lain, maka berpositif thinkinglah. Setidaknya, kamu kehilangan satu teman yang bisa mengajakmu membuka aib orang lain. Semisal kamu adalah seorang remaja yang kehilangan teman terbaikmu, nggak apa-apa, pasti ada hikmah di balik kepergiannya. Seperti misalnya, kamu sekarang bisa lakukan berbagai hal positif selain mendengarkan sumpah serapahnya dan perkataannya yang unfaedah alias tidak bermanfaat sama sekali. So, please. Ini saatnya kita berdamai dengan diri sendiri dengan cara menemukan teman-teman yang bisa memberikan energi positif di dalam hidup kita.



Demikian tadi sedikit cara bagi kita untuk bisa mengelola rasa kecewa yang dihadapi, bahkan kita juga bisa menyembuhkan diri kita dari rasa kecewa yang teramat dalam. Kalau kalian ingin tahu banyak tentang bagaimana cara berdamai dengan diri sendiri dan menyembuhkan luka, maka kalian bisa klik di link ini. Terima kasih, dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Selalu Berpikir Besar dan Bertindak Besar

Kalian pasti sering mendengar istilah “zona aman” kan? Percaya nggak percaya, suka atau nggak suka, kita harus mengakui bahwa kebanyakan dari kita memang cenderung suka berada di zona aman. Kita harus mau mengakui bahwa di luar sana, tidak sedikit orang yang takut untuk memikirkan hal-hal besar. Khususnya bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Karena malas memikirkan sesuatu yang besar, maka mereka pun malas untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Seandainya saja mereka memiliki cita-cita yang tinggi, mereka langsung mematahkan cita-citanya tersebut dengan berkaca kepada kondisi mereka. Misalnya dengan berkata, “Bagaimana mungkin aku menjadi pengusaha? Aku cuman lulusan SD.” Inilah mengapa sangat penting bagi kita untuk memiliki pemikiran yang besar, agar kita pun juga bisa bertindak besar. Berpikir dan bertindak besar itu adalah sebuah tindakan yang super hebat. Dengan bertindak besar, maka kita pun bisa menjadi orang yang besar pula. Salah satu contohnya adal...

Berdamai dengan Diri Sendiri, Semua Tak Seburuk yang Kamu Pikirkan

Ada yang bilang bahwa apa yang terjadi di dalam hidup kita, tergantung apa yang kita pikirkan. Jika apa yang kita pikirkan baik, maka bisa dipastikan yang akan terjadi di dalam hidup kita pun yang baik-baik saja. Tapi sebaliknya, jika yang kita pikirkan adalah yang buruk-buruk, maka yang akan terjadi dalam hidup kita pun adalah yang buruk-buruk. Inilah mengapa kita selalu diminta untuk berdamai dengan apa yang kita pikirkan, berdamai dengan diri sendiri dengan tidak terlalu memikirkan hidup ini secara berlebihan. Inilah mengapa sebagian besar dari overthinker atau orang-orang yang berlebihan dalam berpikir di hidupnya, tidak pernah bisa bahagia. Di dalam dunia psikologi, overthinking atau berlebihan dalam berpikir adalah sesuatu yang tidak dianjurkan. Bahkan, overthinking dianggap sebagai perbuatan yang justru merugikan diri sendiri. Bagi kalian yang tidak bisa berdamai dengan diri sendiri dan cenderung overthinking, berikut ini adalah kutipan yang harus kalian tanamkan di ...

Hadapi Ujian dengan Sabar dan Berdamai Dengan Kenyataan Hidup

  Life is never flat , seperti itulah kalimat yang sering kita dengar. Life is never flat  berarti bahwa hidup ini memang nggak akan pernah datar, bisa saja penuh dengan gelombang pemasalahan. Hidup ini nggak sehalus jalan tol, bisa saja terjal penuh dengan ujian. Tapi meskipun hidup ini penuh dengan ujian, bukan berarti bahwa hidup itu tidak indah, cenderung menyesakkan dada dan memunculkan perasaan tidak enak dan lain sebagainya. Menangis ketika sedang ditimpa masalah adalah sesuatu yang wajar. Hal tersebut bukanlah sebuah aib, terlebih lagi bila mengingat bahwa kita semua adalah manusia biasa yang punya keterbatasan. Namun meskipun demikian, kita harus tetap berusaha untuk bisa berdamai dengan kenyataan hidup. Faktanya, tidak sedikit orang yang cenderung sulit untuk menerima kenyataan hidupnya sendiri. Banyak sekali orang yang merasa sangat berat menanggung beban hidupnya hingga akhirnya depresi, bahkan ada pula yang mendekam di penjara dan berakhir di rumah sakit jiwa. Pad...